Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga. Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Aktivitas] Pertama Kali Ke Fish & Co Semarang
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Artikel 41#, kategori aktivitas] Tanggal 19 April kemarin, atau hari Rabu, tempat yang saya ingin kunjungi (Saking sering ngelewati tapi bingung soal alasan ke sana dan kantong kering), akhirnya bisa saya kunjungi. Tempatnya saya kira cuma 1 nama, ternyata ada beberapa nama dalam 1 lokasi. Paling menarik tentu view yang ditawarkan yaitu pemandangan kota Semarang dari atas.
Ada kejadian lucu yang mewarnai kedatangan saya ke Fish & Co Semarang yang terletak di jalan Dr. Wahidin No. 41 ini. Dari rumah naik Gojek awal cuacanya cerah, namun 5 menit perjalanan, tiba-tiba hujan mengguyur. Apes bener bila sebelumnya saya update status di Twitter, cuaca pagi ini Semarang cerah.
Untunglah driver Gojek sigap dengan berhenti sejenak dan menawarkan jas hujan. Pria paruh baya yang menjadi driver saya ini awalnya mengira hujan bakal lewat begitu saja, jadi cuma nawarin saya aja yang pake jas hujan. Namun ternyata tidak. Kami berhenti kembali, dan beliau juga ikut pakai.
Diundang Indosat Semarang
Hujan menemani perjalanan kami, dan sempat membuat saya waswas juga. Mood yang sebelumnya bangga dan happy, tiba-tiba kehilangan gairah. Apalagi celana ikutan basah. Tidak enak sama tuan rumah yang mengundang yang kali ini dari Indosat Semarang. Terakhir kali diundang acara mereka tahun 2016.
Tiba di Fish & Co Semarang, driver Gojek menurunkan saya di tempat yang agak teduh. Setelah proses transaksi, jas hujan yang saya kenakan malah disuruh taruh di situ saja. Ketimbang dibuang, saya saya ambil deh. Jas hujan terbuat plastik yang sama seperti jas hujan yang saya kenakan saat bersepeda ini memang tak seberapa harganya. Tapi jadi pengalaman menarik ketika akhirnya transaksi pembayaran saya malah bonus jas hujan.
Kasian juga sih beliau. Hujan yang belum berhenti ini membuat Smartphone-nya mati karna dibiarkan terkena hujan meski sudah memakai semacam pembungkus hape. Ditambah dikasih jas hujan, semoga beliau ini selalu diberi kesehatan dan selalu dibuka pintu rejekinya. Semangat, pak!
Saya sendiri merupakan undangan yang pertama datang. Ya, hari ini saya tepat waktu meski hujan. Dan celana saya yang basah, benar-benar membuat saya tidak percaya diri hari tersebut.
Soal Indosat yang mengundang saya sebagai bloger dan beberapa jurnalis yang hadir bisa dilihat di blog dotsemarang reviewnya. Atau buka langsung saja di sini. Mereka kangen kami katanya dengan embel-embel makan siang serta program baru yang seperti biasanya menyodorkan press release.
Fish & Co Semarang, tempat yang menarik
Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Indosat, khususnya Semarang yang ngasih tempat menarik ini. Kebenaran tempat ini juga jadi target saya untuk dikunjungi. Alhamdulillah kesampaian.
Sekilas Fish & Co sangat menarik untuk suasananya. Tempat seperti ini menurut saya menyasar konsumen kelas menengah ke atas, jadi saya tidak heran dengan harganya maupun hidangannya.
Kalau ada kesempatan disuruh ke sini lagi, mungkin saya akan pikir 2x bila tidak ada undangan. Maklum buat saya tempat seperti ini harus main hitung-hitungan. Mungkin kalau bawa pasangan dan suasana malam hari bisa saya pertimbangkan.
Rencananya saya mau review lebih lengkap di blog dotsemarang untuk tempat ini. Semoga ada waktu, mengingat melihat video yang saya tampilin di sini juga sudah mewakili sebenarnya. Semarang memang selalu menjadi tempat menarik untuk berburu tempat kuliner yang asyik.
*Wah kepanjangan postingannya, padahal video lho. **Menu yang disantap kemarin ada paling atas yah. Beberapa menu sampai lupa diambil gambarnya saking antusiasnya mendengar program Indosat tahun ini.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Mungkin saja saya akan terhanyut tanpa kata-kata bila tidak membaca koran beberapa hari kemarin. Mengenal istilah Cinephile saat ini sepertinya membuat saya begitu bodoh dan entah dari mana aja selama ini. Padahal ini bukan baru buat saya. Terlambat sedikit tidak masalah, bukan? Ada yang baru tahu seperti saya ini???
[ Artikel 9#, kategori Dibalik Layar ] Ternyata Bus Trans Jateng baru beroperasi jam 2 siang. Padahal niat awal pergi ke Ungaran akan menggunakan transportasi ini. Sedikit usaha dan pengalaman baru yang pada akhirnya indah juga hasilnya. Kisah sederhana perjalanan saya dimulai Sabtu siang (22/8/2020) dengan berjalan kaki dari rumah menuju halte Trans Semarang yang berjarak kurang lebih 1 km. Ya, tidak ada pilihan untuk mengeluh. Lebih dari 15 menit saya menunggu bus setelah saya duduk di halte. Saya lebih menyukai berbagi aktivitas di stories Instagram ketimbang Twitter karena lebih sederhana dan mudah. Sambil menunggu di tengah hiruk pikuk kendaraan yang lewat di depan, saya tetap mengabarin dia. Saya sangat butuh perhatian dia, sekaligus teman perjalanan dan tidak membuatnya khawatir. Bus yang membawa saya dari jalan Majapahit dan sudah berhenti beberapa kali di halte, akhirnya menurunkan saya untuk pindah bus. Sekitar 23 menit perjalanan yang saya catat lewat stories. Saat bert...
[ Artikel 13#, kategori Film Bollywood ] Bagaimana rasanya mencintai seorang wanita yang sebenarnya sudah ditinggal suaminya beberapa bulan kemudian si suami datang kembali. Film ini mencoba mengambil sudut pandang pria yang memilih mencintai wanita yang tak bersuami sebelumnya. Keikhlasan mau tak mau menjadi kuncinya. Tertarik menambah referensi film Bollywood ini di tahun 2017?
Komentar
Posting Komentar