Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Liputan Karnaval Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-ogoh 2017


[Artikel 37#, kategori aktivitas] Saya selalu menyukai event yang berhubungan dengan karnaval atau pawai. Dan beruntungnya kali ini, senjata saya, Zenfone 3, sangat tangguh menghadapi rintangan saat mengambil gambar. Termasuk para pengganggu.

Tanggal 2 April 2017, event ini diselenggarakan meski awalnya tercatat di buku Agenda kota Semarang tahun 2017 pada bulan Maret. 

Tahun ini merupakan kedua kalinya saya liputan secara langsung. Bedanya dengan sebelumnya, pawainya diselenggarakan mulai dari Gereja Blenduk dan sekarang dari titik nol kilometer atau depan gedung keuangan samping kantor pos besar.

Waktu acara masih sama, yaitu siang hari. Lumayan sehat kalau naik sepeda siang-siang begini. Tapi saya menikmatinya seperti biasa.

Tiba di Kota Lama, jalanan sudah ditutup dari hotel Raden Patah (patokannya). Bagus juga menurut saya, biar antisipasinya gak kebablasan saat kendaraan masuk. Namun ternyata, masih ada aja kendaraan yang kebingungan saat tahu bahwa jalurnya sedang ramai digunakan buat acara.

Selama acara, saya bertemu dengan beberapa orang. Termasuk wartawan. Mereka tentu lebih sigap daripada saya untuk mengabadikan yang paling berharga.

Saya masih sendiri tiap acara  tanpa teman-teman bloger. Mungkin ada yang nggak tahu atau ada juga yang kurang tertarik dengan event seperti ini. Semoga saja tidak. Menurut saya event ini merupakan konten yang sangat-sangat bagus.

Acara saya ikuti hanya sampai simpang dekat Paragon Mall. Padahal arak-arakannya berakhir di Balaikota. Bukan tanpa alasan selain lelah juga. Memori hape saya ternyata full. Saya lupa mengosongkan meski sisanya masih diatas 5 GB. Ini pelajaran berharga buat saya kedepannya.

Jangan cari review acaranya di blog saya ini. Saya pasti hanya menaruh di blog dotsemarang untuk review seperti ini. 

A post shared by Asmari (@asmaridexter) on

Terima kasih sudah membaca postingan ini. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Berkenalan dengan Istilah Cinephile