Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga. Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Aktivitas] Hadir di Grand Opening Hazotel Semarang
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Artikel 40#, kategori aktivitas] Satu lagi hotel di Semarang berkonsep Syariah setelah hotel Semesta yang saya tahu. Hari Sabtu kemarin, tanggal 15 April, saya turut hadir di Hazotel yang beralamat di jalan Durian Raya No.2, Banyumanik.
Sebenarnya saya enggan menghadiri acara yang berhubungan dengan Semarang atas. Karna ini undangan resmi, malam sabtunya baru dapat via email, saya akhirnya memastikan hadir.
Acara di undangan sekitar pukul 8 pagi, saya pikir harus datang lebih awal atau setidaknya tepat waktu. Namun seperti biasa, acara molor. Dan saya baru ngeh yang ngundang ternyata pernah kenal. Marketing yang bekerja di sebuah pusat oleh-oleh dulunya. Entah apa kabar Sekarang, apakah masih di sana atau tidak.
Ternyata hari ini juga acara dibarengin dengan acara semacam workshop dengan tema membuat video lewat Smartphone. Ah, saya belum tertarik dengan acara ini.
Meski harus merogoh kocek 50 ribu untuk ke sini, dan pulang hanya mendapatkan voucher makanan kalau makan di sana dengan syarat harus habis berapa ratus, setidaknya saya menghargai yang mengundang. Karna dalam daftar undangan untuk bloger cuma 1 diantara awak media yang diundang.
Pada akhirnya bloger perempuan yang datang karna acara workshop sudah membantu promosi hotel berbintang satu ini. Saya lihat media sosial mereka sangat update dengan suasana hotel. Bahkan saya saja malah belum update via media sosial, selain live tweet acara via Twitter Livedotsemarang.
Terima kasih atas undangannya.
Sukses buat hotel barunya.
...
Postingan ini bukan menulis review Hazotel, karena ini adalah postingan aktivitas saya saja sebagai pemilik blog dotsemarang. Untuk review hotel yang memiliki resto bernama Hazelnut ini nanti saya taruh di blog dotsemarang. Jadi ditunggu saja waktunya.
Sayangnya, acara seperti ini membuat saya sama seperti jurnalis pada umumnya meski saya bloger. Saya berharapnya bisa mencoba kamar, setidaknya menginap ketimbang diberi voucher makan. Apalagi makan di sana juga, dan saya tentu tidak akan makan di sana karena ada syarat tertentu untuk menggunakannya.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Mungkin saja saya akan terhanyut tanpa kata-kata bila tidak membaca koran beberapa hari kemarin. Mengenal istilah Cinephile saat ini sepertinya membuat saya begitu bodoh dan entah dari mana aja selama ini. Padahal ini bukan baru buat saya. Terlambat sedikit tidak masalah, bukan? Ada yang baru tahu seperti saya ini???
[ Artikel 9#, kategori Dibalik Layar ] Ternyata Bus Trans Jateng baru beroperasi jam 2 siang. Padahal niat awal pergi ke Ungaran akan menggunakan transportasi ini. Sedikit usaha dan pengalaman baru yang pada akhirnya indah juga hasilnya. Kisah sederhana perjalanan saya dimulai Sabtu siang (22/8/2020) dengan berjalan kaki dari rumah menuju halte Trans Semarang yang berjarak kurang lebih 1 km. Ya, tidak ada pilihan untuk mengeluh. Lebih dari 15 menit saya menunggu bus setelah saya duduk di halte. Saya lebih menyukai berbagi aktivitas di stories Instagram ketimbang Twitter karena lebih sederhana dan mudah. Sambil menunggu di tengah hiruk pikuk kendaraan yang lewat di depan, saya tetap mengabarin dia. Saya sangat butuh perhatian dia, sekaligus teman perjalanan dan tidak membuatnya khawatir. Bus yang membawa saya dari jalan Majapahit dan sudah berhenti beberapa kali di halte, akhirnya menurunkan saya untuk pindah bus. Sekitar 23 menit perjalanan yang saya catat lewat stories. Saat bert...
[ Artikel 13#, kategori Film Bollywood ] Bagaimana rasanya mencintai seorang wanita yang sebenarnya sudah ditinggal suaminya beberapa bulan kemudian si suami datang kembali. Film ini mencoba mengambil sudut pandang pria yang memilih mencintai wanita yang tak bersuami sebelumnya. Keikhlasan mau tak mau menjadi kuncinya. Tertarik menambah referensi film Bollywood ini di tahun 2017?
Komentar
Posting Komentar