Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Naik Gojek Malah Dapat Jas Hujan


[Artikel 42#, kategori aktivitas] Meski sudah beberapa kali naik Gojek, baru kali ini kehujanan. Dan entah bagaimana perasaan saya hari itu yang mendapat driver pria paruh baya, antara senang atau sedih. Sedihnya adalah beliau tetap semangat meski umurnya tidak muda lagi. Hujan yang mengguyur tiba-tiba membuat Smartphonenya mati. Duh.

Tanggal 19 April 2017, saya menghadiri acara yang digelar Indosat. Seperti biasa, kapasitas undangan sebagai bloger Semarang. Tujuan acaranya selain makan siang hanyalah mengenalkan layanan terbaru mereka, meski saya sudah tahu dan mereka agak terlambat memberitahunya.

Saya tiba 15 menit lebih awal dari undangan kalau gak salah. Jas hujan yang saya kenakan saat berhenti di tengah jalan saya lepaskan. Setelah melipat jas hujan yang terbuat dari plastik yang sama dengan jas hujan yang saya bawa saat bersepeda, saya memberikannya kepada beliau. Eh, disuruh buang aja. Apakah karna plastik dan harganya murah, makanya beliau tak memerlukan lagi.

Daripada dibuang, terpaksa saya bawa pulang. Lagian bingung mau buang di mana, mengingat tempat acara ini termasuk buat pengunjung kelas menengah atas. Setelah si bapak pergi, saya memang agak senang sedikit karna baru kali ini mendapatkan pengalaman begini.

Namun saat beliau sebelum pergi yang masih mengutak-atik Smartphonenya yang mati karna kehujanan, saya juga sedih. Meski dilindungi dengan pelindung hp, tetap saja kebasahan. Kegigihan beliau saya pikir itu positif.

Celana saya pada akhirnya tetap basah. Tapi yasudahlah, memprotes ini tidak akan membuat saya lebih baik. Punggung beliau yang perlahan hilang dan kembali ke jalan membuat saya harus juga bergegas ke lokasi acara. 

Tempat ini adalah mimpi yang biasanya hanya bisa saya lewati. Tanpa sadar saya malah menghinggapi seperti kupu-kupu. Selalu ada cerita bahagia setelah melewati proses yang begitu menegangkan (maklum di jalan was-was juga karna celana semakin basah, takutnya sampai ke bagian atas).

Kesempatan berharga untuk melihat dan menikmati langsung salah satu tempat menarik di Semarang akhirnya saya dapatkan juga. Namun ada cerita lucunya juga saat menuju lokasi bertemu Indosat. Begini ceritanya.

...

Apa kabar beliau hari ini? Semoga sehat selalu dan tambah rejeki. Semoga juga, tidak mendapat kesulitan lagi ketika hujan tiba saat mendapatkan penumpang yang mau pulang.

Ini adalah artikel ketiga saya tentang pengalaman naik Gojek. Ada di bawah cerita lainnya. Sedangkan keseruan acara Indosat temu media kemarin bisa dilihat di blog dotsemarang atau langsung klik di sini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh