Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Naik Ojek Online Ke Tempat Bermain Futsal


[Artikel 34#, kategori futsal] Bila disuruh memilih, saya lebih suka naik sepeda saja sebenarnya. Namun beberapa kondisi seperti yang saya tulis di halaman ini, mau tidak mau, terpaksa menggunakan Ojek online atau Ojol. 

Jumat pertama bulan puasa, saya terpaksa menggunakan Ojol karena ada undangan berbuka puasa dari salah satu hotel yang ada di Semarang. Biasa, launching menu.

Selain memangkas waktu, meski akhirnya terlambat juga, hitungan tarifnya masih terjangkau bila menggunakan dompet digital.

Membayangkan naik sepeda saat pulang dari acara, kebenaran lokasinya lebih jauh, bukan hanya fisik saya saja yang bakal kelelahan, tapi pikiran saya juga.

Memaksa bermain futsal

Kondisi kedua selain ada acara adalah saat tubuh tidak enak badan untuk mengendarai sepeda dari rumah ke tempat futsal.

Saya jadi ingat dua minggu sebelumnya, saat saya memaksakan diri tetap pergi futsal dengan Ojol. Meski akhirnya tubuh sempat akan pingsan di jalan setelah usai bermain, setidaknya saya tidak tepar di jalan bila itu mengendarai sepeda.

Sungguh itu pengalaman yang tidak mengenakkan hari itu. Apalagi driver yang ditunggu malah nyasar. Terpaksa mengganti perusahaan ojol lainnya.

...

Bermaksud berhemat terkadang kalah dengan keinginan. Keinginan untuk bermain, keinginan untuk datang tidak terlambat dan keinginan menyemangati diri agar tubuh tetap bergerak. Meski seminggu sekali.

Harga yang sebenarnya bila memiliki kendaraan sendiri mampu bertahan beberapa hari sudah tidak relevan sekarang ini. Orang-orang tidak ingin ribet.

Uang memang penting, tapi yang lebih penting lagi, uang dapat menyelesaikan masalah.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh