Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Masih Bersepeda di Umur 33 Tahun


[Artikel 8#, kategori Pria 32 Tahun] Hal yang membuat nyaman di umur sekarang (32 tahun) adalah masih menjadi diri sendiri. Menikmati udara dan angin dalam satuan jarak yang juga ditemani suara kendaraan. Melaju pelan ke depan perlahan-lahan. Tanpa berpikir keringat sudah bercucuran.

Selasa sore (7/5), setelah berhasil keluar dar jerat ketidaknyamanan karena sakit, akhirnya bisa menginjak pedal sepeda yang sudah menemani beberapa tahun.

Mata tanpa sengaja memandang lengan yang biasanya tak begitu peduli. Tidak ada jam tangan di sana. Jam tangan yang dapat sedikit meninggikan kelas seorang pria dimata wanita. Apalagi merek mahal, nilai saya tentu lebih berharga.

Roda terus berputar meski kendaraan lain terus melewati. Maklum saja, ini naik sepeda, pikir saya sambil memperhatikan perempuan ngegas mendahului saya.

Tiba-tiba perasaan itu datang dengan gamblang yang membuat galau. 

Sebagai pria, bagaimana bisa saya berkencan kalau terus bersepeda seperti ini. Kaos yang digunakan masih kebanyakan dari goodiebag tiap acara dan kaos lama yang masih terus dipertahankan.

Tidak membayangkan bahwa hari ini, pria yang sebentar lagi menginjak angka 33 tahun ini terus bersepeda. Antara berpikir hemat dan berjuang untuk mendapatkan peluang.

Hubungan asmara yang buruk

Tidak tahu bagaimana mengungkapkan akan seperti apa mendapatkan pasangan yang bersedia menerima hidup seperti ini.

Bila dulu bersepeda dianggap sebuah kesederhanaan dan menjadi gaya hidup sehat. Kini, memiliki sepeda dengan merek tertentu (30-80 juta), sudah memperlihatkan status seperti apa pria tersebut.

Saya? *Mengelap keringat

Masih menggunakan sepeda yang mungkin harganya sekarang tak seberapa. Tak terawat dan sengaja diperlakukan tidak semahal orang pesepeda. Selama itu bisa jalan, maka saya gunakan.

Bagaimana saya berharap hubungan asmara yang luar biasa dengan modal seperti ini. Bahkan, sepatu saja masih mempertahankan sepatu yang dibeli tahun 2016 dengan alasan pergi ke Bali.

Wajar saja, hubungan asmara saya sangat buruk saat ini. Bagaimana mau menenankan perasaan wanita disaat tidak mampu berdusta dengan jati diri.

Bagaimana bermimpi berumah tangga saat wanita yang dicintai memiliki angan-angan layaknya pengantin yang sangat bahagia bersama keluarga tercinta dengan iringan doa-doa.

Bagaimana menjalin hubungan, jika bersentuhan hanya pada saat - saat tertentu. Pergi ke bioskop, makan malam dan selesai. Tidak ada acara mengantar hingga mengetuk pintu rumah calon mertua.

Sangat buruk,,, buruk!

Mahalnya konten dotsemarang

Meski hubungan asmara sangat buruk, saya punya kebanggaan untuk dotsemarang. Setiap tempat yang saya datangi, tiap informasi yang saya dapatin, dan setiap keringat yang bercucuran hanya untuk tujuan mendapatkan konten, saya tahu betapa mahalnya konten dotsemarang.

Bila saya tidak bisa menjadi pria seumuran yang diandalkan (kaya), setidaknya saya adalah pria tangguh yang masih dapat dipercaya.

*Gambar cover ilustrasi
...

Saya tidak tahu sampai kapan bersepeda seperti ini. Yang saya tahu, saya menyukainya dan menikmatinya. Selalu ada cara untuk membuat hubungan saya dapat berjalan baik atau dotsemarang lebih baik.

Ya, saya pria pesepeda itu. Saya bukan pecinta sepeda atau anak komunitas. Saya hanya punya sepeda yang sudah menjadi bagian hidup beberapa tahun ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh