Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Masih Bersepeda di Umur 33 Tahun


[Artikel 8#, kategori Pria 32 Tahun] Hal yang membuat nyaman di umur sekarang (32 tahun) adalah masih menjadi diri sendiri. Menikmati udara dan angin dalam satuan jarak yang juga ditemani suara kendaraan. Melaju pelan ke depan perlahan-lahan. Tanpa berpikir keringat sudah bercucuran.

Selasa sore (7/5), setelah berhasil keluar dar jerat ketidaknyamanan karena sakit, akhirnya bisa menginjak pedal sepeda yang sudah menemani beberapa tahun.

Mata tanpa sengaja memandang lengan yang biasanya tak begitu peduli. Tidak ada jam tangan di sana. Jam tangan yang dapat sedikit meninggikan kelas seorang pria dimata wanita. Apalagi merek mahal, nilai saya tentu lebih berharga.

Roda terus berputar meski kendaraan lain terus melewati. Maklum saja, ini naik sepeda, pikir saya sambil memperhatikan perempuan ngegas mendahului saya.

Tiba-tiba perasaan itu datang dengan gamblang yang membuat galau. 

Sebagai pria, bagaimana bisa saya berkencan kalau terus bersepeda seperti ini. Kaos yang digunakan masih kebanyakan dari goodiebag tiap acara dan kaos lama yang masih terus dipertahankan.

Tidak membayangkan bahwa hari ini, pria yang sebentar lagi menginjak angka 33 tahun ini terus bersepeda. Antara berpikir hemat dan berjuang untuk mendapatkan peluang.

Hubungan asmara yang buruk

Tidak tahu bagaimana mengungkapkan akan seperti apa mendapatkan pasangan yang bersedia menerima hidup seperti ini.

Bila dulu bersepeda dianggap sebuah kesederhanaan dan menjadi gaya hidup sehat. Kini, memiliki sepeda dengan merek tertentu (30-80 juta), sudah memperlihatkan status seperti apa pria tersebut.

Saya? *Mengelap keringat

Masih menggunakan sepeda yang mungkin harganya sekarang tak seberapa. Tak terawat dan sengaja diperlakukan tidak semahal orang pesepeda. Selama itu bisa jalan, maka saya gunakan.

Bagaimana saya berharap hubungan asmara yang luar biasa dengan modal seperti ini. Bahkan, sepatu saja masih mempertahankan sepatu yang dibeli tahun 2016 dengan alasan pergi ke Bali.

Wajar saja, hubungan asmara saya sangat buruk saat ini. Bagaimana mau menenankan perasaan wanita disaat tidak mampu berdusta dengan jati diri.

Bagaimana bermimpi berumah tangga saat wanita yang dicintai memiliki angan-angan layaknya pengantin yang sangat bahagia bersama keluarga tercinta dengan iringan doa-doa.

Bagaimana menjalin hubungan, jika bersentuhan hanya pada saat - saat tertentu. Pergi ke bioskop, makan malam dan selesai. Tidak ada acara mengantar hingga mengetuk pintu rumah calon mertua.

Sangat buruk,,, buruk!

Mahalnya konten dotsemarang

Meski hubungan asmara sangat buruk, saya punya kebanggaan untuk dotsemarang. Setiap tempat yang saya datangi, tiap informasi yang saya dapatin, dan setiap keringat yang bercucuran hanya untuk tujuan mendapatkan konten, saya tahu betapa mahalnya konten dotsemarang.

Bila saya tidak bisa menjadi pria seumuran yang diandalkan (kaya), setidaknya saya adalah pria tangguh yang masih dapat dipercaya.

*Gambar cover ilustrasi
...

Saya tidak tahu sampai kapan bersepeda seperti ini. Yang saya tahu, saya menyukainya dan menikmatinya. Selalu ada cara untuk membuat hubungan saya dapat berjalan baik atau dotsemarang lebih baik.

Ya, saya pria pesepeda itu. Saya bukan pecinta sepeda atau anak komunitas. Saya hanya punya sepeda yang sudah menjadi bagian hidup beberapa tahun ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Berkenalan dengan Istilah Cinephile