Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ibu Muda di Lapangan Futsal


[Artikel 30#, kategori futsal] Gambar yang dijadikan cover ini cuma ilustrasi. Saya tidak berani pastinya mengambil momen suami istri yang sedang berada di lapangan futsal. Mereka datang bersama bayi mungil mereka. Pemandangan yang indah dan romantis.

Futsal terakhir di bulan Maret saya melihat pasangan muda yang baru masuk ke dalam ruangan. Si ibu muda menggendong bayinya dengan manis. Si suami, nenteng sepatu dan sambil bercanda mesra. Sungguh pemandangan yang membuat iri.

Main futsal hari ini berjalan sangat baik. Tidak begitu lelah dan permainan lebih baik dari jumat kemarin. Saya menikmatinya hingga sampai keluar ucapan jika botol minuman yang saya bawa belum habis. Tumben!

Tidak ada yang istimewa sebenarnya untuk saya bagi. Beberapa pemain lain juga bermain sangat baik. Mungkin mereka sedang bahagia yang sangat mempengaruhi permainan. Yang pasti suasana saat kami bermain jumat (29/3) ini menyenangkan.

Andai saya

Kembali bercerita tentang suami istri muda yang tadi. Saya pengen sekali memiliki momen tersebut. Mendapatkan dukungan seperti itu sangat luar biasa.

Saya pasti akan bermain sangat luar biasa dihadapan mereka. Bila kelak anak saya seorang putra, maka saya akan membuka jalan untuk membuatnya melihat permainan sepak bola. 

Hanya membuka jalan, sisanya terserah dia. Dan bila perempuan, jalan yang sama tetap akan saya buka. Apalagi sekarang banyak perempuan bermain bola. Sekali lagi, bila jalannya melenceng itu terserah dia.

Saya harap pasangan tersebut terus bahagia dan anak mereka tumbuh menjadi anak yang bangga terhadap orang tuanya.

Semoga tetap langgeng.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh