Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Tantangan Produktivitas Dini Hari Setelah Futsal; Mengantuk !


[Artikel 46#, kategori blog] Jumat futsal menjadi seolah ritual. Main dari jam 7 malam sampai jam 9 malam itu benar-benar membuat lelah. Belum lagi harus bangun dini hari seperti biasanya. Perpaduan tepat meramu alasan agar bisa bilang, saya malas dan baik tunda saja.

Pagi ini kesiangan bangunnya. Suara azan membangunkan dan langsung bergegas mandi. Ritual dini hari, mandi subuh dan ibadah. Saya pernah cerita rasanya mandi pagi saya rata-rata jam 4. Dan kali ini karena letih bermain futsal malamnya, jadinya hampir setengah 5.

Tantangannya

Hari ini saya harus pasrah dan ikhlas bahwa tidak ada post pagi ini. Selain waktunya sudah nggak cukup, saya kehilangan motivasi dan gairah menulis. Belum lagi, acara yang sudah menunggu beberapa jam kemudian.

Menjadi produktif memang kunci untuk seorang bloger atau kreator konten pada umumnya. Sayangnya, orang-orang selalu melihatnya dipermukaan atau cover.

Banyak hal yang terjadi dan berjuang dengan keras untuk menjadi produktif. Tantangannya banyak sekali. Namun terkadang tidak banyak dibicarakan atau diberitahukan. Mungkin tidak perlu juga diketahui.

Saya harap dengan tulisan ini, saya melakukan langkah kecil untuk mengalahkan lawan terberat saya setiap sehabis futsal. Dan itu jam dini hari saat waktunya saya mulai beraktivitas.

Mandi pagi demi melancarkan aliran darah, sudah dilakukan. 
Minum kopi demi melawan kantuk yang luar biasa, juga sudah dilakukan.
Menyapa mentari pagi agar perasaan bahagia muncul dan nafas dapat teratur, juga sudah dilakukan.

Tapi yah tetap saja. Kantuk itu tidak bisa dilawan.
Saya mengalaminya dan sedang berada dititik tersebut. 

Jadi, jangan berpikir bahwa seseorang yang terlihat keren maupun dianggap bisa, tidak ada masalah yang dialaminya. Orang-orang seperti itu berjuang dengan kekuatannya dan kita harus memberinya dukungan. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh