Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Tantangan Produktivitas Dini Hari Setelah Futsal; Mengantuk !


[Artikel 46#, kategori blog] Jumat futsal menjadi seolah ritual. Main dari jam 7 malam sampai jam 9 malam itu benar-benar membuat lelah. Belum lagi harus bangun dini hari seperti biasanya. Perpaduan tepat meramu alasan agar bisa bilang, saya malas dan baik tunda saja.

Pagi ini kesiangan bangunnya. Suara azan membangunkan dan langsung bergegas mandi. Ritual dini hari, mandi subuh dan ibadah. Saya pernah cerita rasanya mandi pagi saya rata-rata jam 4. Dan kali ini karena letih bermain futsal malamnya, jadinya hampir setengah 5.

Tantangannya

Hari ini saya harus pasrah dan ikhlas bahwa tidak ada post pagi ini. Selain waktunya sudah nggak cukup, saya kehilangan motivasi dan gairah menulis. Belum lagi, acara yang sudah menunggu beberapa jam kemudian.

Menjadi produktif memang kunci untuk seorang bloger atau kreator konten pada umumnya. Sayangnya, orang-orang selalu melihatnya dipermukaan atau cover.

Banyak hal yang terjadi dan berjuang dengan keras untuk menjadi produktif. Tantangannya banyak sekali. Namun terkadang tidak banyak dibicarakan atau diberitahukan. Mungkin tidak perlu juga diketahui.

Saya harap dengan tulisan ini, saya melakukan langkah kecil untuk mengalahkan lawan terberat saya setiap sehabis futsal. Dan itu jam dini hari saat waktunya saya mulai beraktivitas.

Mandi pagi demi melancarkan aliran darah, sudah dilakukan. 
Minum kopi demi melawan kantuk yang luar biasa, juga sudah dilakukan.
Menyapa mentari pagi agar perasaan bahagia muncul dan nafas dapat teratur, juga sudah dilakukan.

Tapi yah tetap saja. Kantuk itu tidak bisa dilawan.
Saya mengalaminya dan sedang berada dititik tersebut. 

Jadi, jangan berpikir bahwa seseorang yang terlihat keren maupun dianggap bisa, tidak ada masalah yang dialaminya. Orang-orang seperti itu berjuang dengan kekuatannya dan kita harus memberinya dukungan. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya