Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Putus Episode 2


Kesempatan yang hinggap tak disia-siakan. Namun kembali berakhir pada malam kesunyian. Tubuh yang terasa sangat lelah setelah futsal, terlepas begitu saja isi pikiran. Kita lebih baik putus. Dan episode kedua kembali dimulai.

Jangan menekan wanita disaat tubuh terasa berat. Jangan memaksa disaat ia tidak suka. Dan jangan berkata yang tidak-tidak, nanti dia lebih galak. 

Rasanya waktu tidak berpihak pada pria masa lalu. Wanita sekarang memiliki kriteria tinggi untuk dirinya terasa nyaman dalam berhubungan dengan pasangan.

Sedikit kesalahan yang dianggap biasa oleh para pria masa lalu, baginya sebuah kutukan atau hujatan yang luar biasa.

Pikiran wanita

Putus..putus dan putus. Mereka tidak lelah mengatakan hal tersebut. Mereka menuruti ego dan perasaan yang mudah rapuh. Mereka melupakan prianya di tempat yang berbeda di satu waktu yang sama.

Wanita seolah memiliki pasukan dengan alat tempur yang melindungi. Sedikit celah saja terbuka dan itu mengancam, ia tak segan mengeluarkan peluru andalannya. PUTUS!

...

Episode dua ini memberikan pengalaman luar biasa. Ketika kamu berhadapan dengan wanita seperti ini, sebaiknya jangan dipaksa atau ditekan. 

Ucapan cinta dan perhatian yang kamu berikan setiap saat, belum tentu membuatnya berhenti mengancammu dengan kata 'putus'.

Apakah ini berarti, kami para pria menjadi penakut? Lemah atau hancurnya harga diri? Tergantung kamu berpikir tentang hubunganmu. Kamu ingin mempertahankan atau mempersilahkan egomu mengambil alih.

Jika kamu masih sayang, pertahankan. Lihat ke depan, apa yang kamu bayangkan. Apa harapanmu dan keinginan besarmu dengannya? 

Sebaliknya, jika kamu memilih meninggalkan, pikirkan dampaknya. Apakah ini benar saat meninggalkan karena sudah dua kali diputus. Bila itu benar, dan melihat kesalahannya sebagai kekuatan untuk pergi, baiklah. Mari pergi meninggalkan dirinya bersama egonya.

*8 Maret 2019

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh