Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Membuat Jalan Untuk Masa Depan


[Artikel 56#, kategori motivasi] Saat ini, saya terus berusaha membuat jalan yang akan dilalui penerus saya di masa depan. Saya ingin mereka bangga dengan jalan yang saya buat. Entah apakah jalannya kemudian berbeda, tapi saya percaya, ada nilai-nilai yang membuat mereka bangga untuk mengikuti.

Saya berpikir tentang anak-anak saya di masa depan. Mereka bisa melihat saya dari jalan yang saya buat. Jalan yang tidak mudah dilalui karena hanya tahu bahwa itu lurus maju. 

Jalan itu memang sudah terbuka, layaknya seorang petualang yang berjalan di hutan. Bedanya dengan saya yang membuka, jalan itu yang akan dilalui sudah terang benderang dan menyenangkan. Terlihat asri, dan nyaman.

Jalan yang saya buat juga mungkin belum sepenuhnya selesai. Bila itu belum, saya berharap akan disempurnakan oleh mereka. Ya, tidak melulu sama. Tapi semangatnya, harapan dan rasa menghargai itu yang membuat mereka terus berjalan.

Saya ingin jalan hidup saya ini dapat membantu mereka menjadi manusia yang lebih baik.

Tak ada jalan kembali

Sebenarnya, saya berharap jalan yang saya buat bisa ditiru adik-adik saya. Tapi kami menemukan jalannya masing-masing. Jalan yang saya bukakan untuk mereka memang belum sempurna. 

Sekarang, tak ada jalan kembali untuk berpaling atau mundur.

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng