Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Sales Menjadi Admin Instagram


Bahwa benar, untuk mengurusi sebuah akun media sosial sebuah perusahaan, dibutuhkan seorang yang ahli. Setidaknya, memahami. Kalau cuma mengerti dan tahu, anak Sekolah juga bisa lebih baik dalam update konten di media sosial, seperti Instagram.

Saya tertarik dengan pemandangan yang saya temukan di Instagram, sebuah hotel. Awalnya saya hanya ingin datang dan mengambil jepretan dari sana. 

Setelah berhasil melobi admin hotel tersebut, beberapa hari kemudian, saya sudah bertemu dengan bagian pemasar hotel tersebut. Saya senang atas sambutan dan kami bicara panjang lebar.

Penting Admin yang memahami media sosial

Saya mendengarkan, lalu memberi pendapat tentang Instagram yang dikelola oleh mereka. Untuk usia akun 2 tahun terakhir yang dikelola dengan  serius,  melihat jumlah followers-nya dari sisi itu, saya melihat kurang keren. Saya tidak bermaksud buruk bahwa ada yang salah dengan admin tapi dengan rentang waktu 2 tahun, seharusnya sudah melebihi harapan untuk sebuah hotel pada umumnya.

Saya baru tahu jika admin bukankah orang yang benar-benar ahli mengelola akun tersebut. Awalnya admin bekerja sebagai sales tapi ketika disebutkan, ia adalah wanita,  seharusnya ia bisa. Intuisi wanita lebih baik dari laki-laki dalam hal penggambaran visual menurut saya.

Belajar dari sana saya memperoleh sebuah pengalaman bahwa mengurusi media sosial seperti Instagram haruslah orang-orang yang benar-benar mengerti dan memahami Instagram. Ukuran profesional.

Bagaimana mengambil sudut pandang gambar yang dapat menceritakan apa yang ingin menjadi kekuatan dan mengajak lewat kampanye promosi agar orang-orang tertarik. Ini bisa dilihat dari jumlah love/suka atau jumlah pengikut yang mengikuti akun tersebut.

Obrolan kami berhenti karena saya sedang mengejar waktu untuk yang lain. Kedatangan saya kesini tidak sia-sia sama sekali. Bukan karena saya lebih baik dengan memberikan sudut pandang bahwa saya menempatkan diri sebagai seseorang yang ahli, tapi mendapatkan sebuah pengalaman dan pembelajaran bahwa menjadi admin tidak segampang yang dipikirkan.

... 

Di era sekarang mengelola media sosial merupakan sebuah pekerjaan yang menarik. Mereka dibayar dengan jumlah gaji yang bisa melebihi UMR pada umumnya.

Ya, meski itu menitikberatkan contohnya pada Jakarta,  kota seperti Semarang memang belum bisa memberi patokan harga atau jumlah gaji yang bisa diterima. Kebanyakan pekerjaan dilakukan rangkap jabatan atau diserah terimakan saja. 

Tidak ada yang salah dengan Sales atau siapa pun menjadi admin. Saya hanya melihat ini sebagai pelajaran berharga untuk saya saja.

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh