Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Resolusi Tahun 2019: Ganti Laptop Baru


[Artikel 55#, kategori motivasi] Mundur satu tahun kebelakang, saya bertemu dengan postingan saya tentang resolusi tahun 2018. Di sana rupanya saya sudah menginginkan laptop baru, tapi belum terlaksana sepanjang tahun 2018. Tahun ini, saya kembali memasukkanya.

Tujuan baru yang diletakkan dalam postingan resolusi merupakan semangat dan keyakinan agar benar-benar serius menjalani impian. Dan belajar dari tahun lalu, resolusi tidak semua dapat diwujudkan meski kerja keras ditaruh di sana.

Laptop baru

Tahun 2019, harapan itu kembali dimasukkan dalam perjalanan yang dimulai setelah postingan ini keluar (baca publish). Punya laptop baru rasanya menyenangkan, mengingat laptop yang sekarang sudah usang dan kemampuannya yang jauh dari rasa puas.

Andai saya punya banyak uang, tentu harapan ini sangatlah mudah diraih. Lalu mana mungkin saya menjadikannya sebuah resolusi bila terlalu mudah untuk diwujudkan.

Keinginan ini semakin menguat tahun ini. Apalagi postingan tentang perangkat jinjing merek Asus hilir mudik di blog dotsemarang. Apa nggak buat mupeng, muka pengen!

Semangat baru

Tidak muluk-muluk harapan apa yang ingin saya dapatkan jika nantinya mendapatkan laptop baru. Saya butuh semangat baru. Laptop lama yang saya beli second 4 tahun lalu memang kondisinya masih aman dan baik, hanya saja saya sudah tidak semangat seperti saat awal memiliki.

Layar yang sudah bergaris warna-warni, spek yang sudah tidak memadai (hanya bisa digunakan untuk posting blog), dan daya tahan baterai yang tidak bisa lepas dari colokan listrik. 

Semua masalah itu benar-benar menyusahkan bila harus keluar dari ruangan kamar saat berada di luar kota. Seperti manusia tertinggal, saya berada jauh dari manusia modern.

Tujuan baru

Meski smartphone sudah bisa dikatakan mampu menggantikan keberadaan laptop, tetap saja rasa nyaman saat menulis masih ada di perangkat jinjing.

Saya ingin memiliki tujuan baru ketika nantinya keinginan saya ini dapat terwujud. Saya dapat memaksimalkan edit video, lebih mobile saat berada di lokasi acara dan cepat mengirimkan konten, karena tidak harus menunggu pulang dulu dan membuka laptop di rumah.

Bermain game? Saya belum sampai di sana untuk menjadi manusia modern. Kecintaan saya masih berkutat pada menulis dan menulis.

...

“Dengan membuat resolusi di tahun baru, kita jadi tahu ke mana akan melangkah di tahun baru ini. Sehingga, saat membuat resolusi adalah waktu paling penting untuk menentukan target baru,” Marie Hartwell-Walker, psikolog dan konselor keluarga.

Tentu, resolusi saya bukan hanya ini saja. Ini saya buat satu postingan karena keinginan tahun lalu saja yang belum tercapai. Masih banyak harapan yang diinginkan. Manusia gitu.

Lalu, apakah resolusimu tahun ini?
Semoga saja harapan ini terkabulkan tahun 2019.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh