Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Zenfone Max Pro M2; Akhirnya Merasakan Layar 19:9


Kembali lagi nih dipercaya untuk memegang Smartphone baru Asus yang diluncurkan akhir tahun 2018. Meski sangat membanggakan dan menyenangkan, ketahuilah bahwa ini bagian dari pemasaran saja. Itu artinya, hape ini akan kembali ke Asus suatu hari nanti.

Yang tampak beda dengan saudaranya, Max Pro M1, menurut saya yang tidak cakep menggali games smartphone adalah kameranya. Sangat bagus, terutama bokehnya yang sebelumnya tidak begitu optimal di satunya.

Pernah menulis tren kekinian layar 18:9, akhirnya saya bisa merasakan layar yang lebih kekinian, yaitu rasio layar 19:9. Beda satu angka dan Max Pro M2 memiliki poni.

Buat gamers, sepertinya tak perlu diperdebatkan lagi. Kecuali harus beradu dengan Rog Phone. Saya akui di sini bahwa games bukanlah hal menarik yang saya inginkan dalam smartphone.

Untuk ulasan Zenfone Max Pro M2 beserta harganya sudah ada di blog dotsemarang atau klik di sini

Hingga tulisan ini saya buat, Max Pro M2 merupakan smartphone yang saya anggap tak melulu soal game. Dari sisi desain yang kece hingga kamera, dan harga tentunya yang nyaman, saya seperti tak ingin melepaskannya.

Apakah dosa? Terlalu lebay mengaitkan dengan istilah dosa. Padahal ya hape pinjaman, bentar lagi dikembalikan. Jadi jangan berpikir saya seakan memiliki banyak ponsel.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh