Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Artikel 3#, kategori drama China] Meski tidak banyak mengulas drama China, branding tentang film drama Kolosal rasanya ada pada negara yang berpenduduk terbesar di dunia ini. Awal tahun sebagai pembuka, drama China ini jadi tontonan perdana saya. Semenarik apa film ini?
Drama ini memang baru. Dari situs viki.com, film ini rilis tanggal 8 Januari 2019 dan rencananya sampai 7 Maret 2019. Masih di situs yang sama, ratinya juga nggak main-main, yakni 9,5.
Drama ini juga dikenal dengan judul Legend of Hua Buqi atau Legend of Huo Buo. Meski tak seperti drama Korea yang pemainnya sangat familiar, para pemain drama China juga sebenarnya sangat menarik.
Butuh banyak referensi memang biar bisa seperti drakor agar hapal. Dua pemain utamanya dalam drama ini adalah Ariel Lin, berperan gadis pengemis di awal-awal episode. Ternyata umurnya 36 tahun, bos.
Kebalikan dari pemain perempuan, pemain pria utamanya, Zhang Bin Bin, berumur 26 tahun. Beda 10 tahun. Ia berperan sebagai pangeran dan pahlawan yang memakai topeng. Wanita itu emang awet muda yah. Selalu disandingkan dengan pemeran pria muda.
Ulasan dua episode awal
Karena baru mencicipi, saya hanya menonton dua film saja yang masing-masing berdurasi 45 menit. Lumayan lama meski ada yang sampai 1 jam lebih. Tapi cukuplah untuk menikmati tiap episode.
Film bertema sejarah atau histrorical drama atau kolosal yang paling saya ingat selalu menarik pikiran saya. Tapi apakah filmnya ini berhasil menarik saya juga?
Si miskin dan si kaya masih menarik untuk diangkat dalam drama. Hanya selalu berbeda kemasan. Dalam drama yang mendapat rating 8,4 dari situs mydramalist.com, pemain perempuan adalah seorang pengemis. Cerdik, cantik dan selalu membuat tawa.
Sebaliknya, pemain pria utama adalah seorang pangeran yang angkuh, jarang tersenyum, cool dan memiliki dua kepribadian. Saat menjadi pangeran, ia menunjukkan bagaimana menjadi pria berwibawa dan benci hal-hal ribet.
Namun saat menjadi sisi lain yang mengubah dirinya sebagai manusia bertopeng, ia adalah orang baik, suka menolong. Pokoknya ala-ala pahlawan pada umumnya.
Setelah melewati kisah hidup bagaimana tokoh utama perempuan besar pada episode pertama, keduanya bertemu dalam satu kota dan kejadian. Dari kejadian tersebut, pertemuan mereka terus berlanjut.
Tokoh pemeran perempuan memiliki seseorang yang dianggap paman, orang yang membesarkannya dan menyelamatkan sejak bayi. Hidup berdua dan menjadi pengemis karena ingin menghindari orang-orang yang masih mencarinya.
Meski masih abu-abu, alias belum selesai saya tonton, cerita film I Will Never Let You Go adalah tentang pencarian seorang putri yang dianggap penting oleh bangsawan atau kerajaan.
Perkelahian ala India
Selain ceritanya yang menarik, sisi perkelahian dalam drama ini juga sangat bagus. Saya acungi jempol. Ini mengingatkan saya pada film India yang bertema polisi. Penjahatnya dipukul pasti mantul-mantul.
Banyak kamera dilibatkan setiap adegan perkelahian. Terbang sana, terbang sini, mentul sana, mentul sini, gerakan lambat dan sebagainya. Ini tidak lebay, dan saya suka.
Trailer film I Will Never Let You Go
...
Dengan rating yang ditampilkan dua situs yang saya sebut di atas, tentu saya jadi lebih tertarik untuk menontonnya. Apalagi bergenre kolosal atau kerajaan.
Drama China meski banyak dilihat, tak banyak saya bawa ke halaman blog ini. Saya harap dapat menyelesaikan film ini hingga tamat, tidak berhenti seperti drama lainnya. Dan juga, semoga tahun ini banyak bawa referensi film.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
[Artikel 14#, kategori Internet] Kalau dibandingkan operator lain yang sama-sama jaringan 4G, ternyata harga Smartfren mahal untuk harga 50 ribu. Meski keunggulan punya kecepatan yang lebih stabil dengan lainnya.
Istilah pacaran jarak jauh atau LDR sudah banyak kita dengar dan lazim. Saya pun pernah mengalaminya dan akhirnya kandas semua. Tapi kalau pasangan suami istri LDR?
cinemaindo terbaru dengan subtitle Indonesia yang lagi trend di VIU atau download drama Korea sub Indo dengan kualitas HD untuk ditonton dengan online
BalasHapus