Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Menyerah Untuk Hari Ini


[Artikel 20#, kategori cinta] Saya ingin masalah tetap hidup dalam beberapa hari ini. Kita lihat saja, siapa yang duluan menyerah dan meminta maaf. Saya sudah berpengalaman berada diposisi ini untuk menjaga harga diri saya dan martabat sebagai pria.

Perasaan saya bergejolak. Saya ingin didengar, dimengerti dan kamu mengerti. Yang terjadi sebaliknya. Kamu lebih galak, lebih marah, tidak ingin disakiti dan berubah dari apa yang selama ini ditunjukkan.

Ingin saya mendiamkan dirimu dan bersenang-senang dengan cukup waktu yang lama agar kamu memohon-mohon maaf kepadaku. Meski resikonya galau akan mengalahkan awan gelap yang bergulung-gulung sebelum turun hujan.

Ada dua pilihan yang saya pikirkan, bila saya memulai pembicaraan, saya akan semakin menyukaimu dan tidak rela kamu pergi. Tapi saya akan memulainya seolah tidak terjadi apa-apa. Bicara seperti biasa tanpa dosa.

Pilihan kedua, saya benar-benar membiarkan kamu tanpa kata dan bicara. Biar saja kamu marah, sedih atau malah bersenang-senang dibalik kegalauanmu. Akan lama berbaikan? Tentu saja. Saya orang pendendam sebenarnya.

Menyerah untuk hari ini

Tapi saya akhirnya memilih yang pertama. Menurunkan harga diri dengan harapan hubungan ini menjadi lebih dewasa. Buat saya, buat kita dan buat lainnya.

Biarkan saya terluka karena perasaan menyerah ini. Saya mengingat cinta yang sudah kamu berikan. Mengingat hubungan yang masih bau kencur dan mengingat kemauan keras, di mana ciri-ciri tersebut yang selama ini aku cari pada seorang wanita.

Menyerah untuk hari ini adalah kebaikan.
Gambar : Ilustrasi

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh