Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Dewasa dalam Diam


[Artikel 18#, kategori cinta] Hari ini saya sangat antusias menjalani rutinitas. Bukan karena acaranya yang menarik atau konten apa yang bakal saya bawa ke blog, tapi perasaan yang sebentar lagi bertemu. Saya sudah tidak sabar menantikannya.

Seperti sebuah lirik lagu yang masih baku lalu disatukan dalam lantunan melodi. Sangat indah, menyenangkan dan antusias penuh harapan.

Pikiran itu menyelimuti perasaan seharian. Ada gairah sendiri yang tidak biasanya. Bertemu orang baru, tempat baru dan lingkungan baru, semuanya seolah menyatu.

Terlalu tinggi berharap

Lagi-lagi saya melupakan hukum alam ketika perasaan bahagia. Daya tariknya yang kuat ikut menarik perasaan sebaliknya. Buruk, tidak nyaman dan membuat saya stress.

Harapan hanyalah harapan. Hambatan yang menghalangi benar-benar tidak dapat diprediksi. Tapi anehnya, saya masih berharap. Padahal halangan itu bisa dijadikan momentum untuk kebahagiaan yang lebih besar berikutnya.

Tidak. Saya jatuh ke dalam harapan besar itu yang berharap perasaan ini tersampaikan. Saya benar-benar terlalu tinggi berharap.

Perasaan tidak nyaman

Akhirnya, perasaan itu tidak bertemu. Tidak menyatu. Tidak jadi bertemu dan memilih diam membisu. Alasan kuat yang digadang-gadang dapat bersatu, hanya angan-angan palsu.

Perasaan tidak nyaman datang juga akhirnya. Perasaan kesal bercampur rasa sedih rasanya seperti saya kenal. Sudah lama tidak merasakannya.

Lewat kata-kata yang dirangkai inilah, perasaan dipaksa keluar dengan harapan mentari saat bersinar lagi sudah menghapus perasaan gelap semalam.

...

Kedewasaan lagi-lagi dipertaruhkan. Tidak ingin menyakiti merupakan alasan untuk tetap menjaga hubungan tetap baik. Ini adalah proses, dan tentu ini masih panjang jalannya ke depan.

Saya harap, saya terus bisa melewati dan tidak menyakiti. Cukup sudah bertahan dengan idealis yang hanya membuat menangis.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng