Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Jakarta Awal Tahun 2019


Apakah ini sebuah pertanda baik? Bisa saja, kalau mau optimis mengarungi tahun ini dengan penuh khidmat. Atau ini hanyalah permulaan agar lebih semangat menjalani saja. Pada akhirnya, saya tetap berpikir ini semua dengan hal positif.

Jadi juga ke Jakarta setelah kabar yang ditunggu dari Desember setelah launching Zenfone Max Pro M2. Waktu seolah semakin cepat saja, tidak terasa dan itu artinya harus pandai mengelola waktu sekarang ini.

Acara launching Asus

Seperti biasa, pergi ke Jakarta tak lain tak bukan adalah agenda ASUS Indonesia yang kali ini datang dengan acara launching laptop baru. Bukan smartphone.

Untuk acara pertama tahun 2019, bloger Asus tidak semuanya datang dan memang dipilih. Soal yang tidak semuanya datang selain karena tidak terpilih karena memang ada kesibukan dari rekan-rekan.

Lalu, deretan undangan juga tidak ada awak media yang ikut berangkat seperti biasanya saat saya dan rekan-rekan berangkat bersama-sama.

Garuda, masih menjadi pesawat favorit untuk membawa bloger yang datang dari berbagai kota untuk menyerbu Jakarta. Meski kali ini ada yang tidak dengan Garuda. Selain kami, undangan juga dihadiri dealer dan perwakilan Asus dari tiap kota.

Di Jakarta, saya tinggal dari hari Rabu hingga Jumat atau tanggal 17-19 Januari 2019. Hari pertama tidak ada aktivitas, dan itu waktunya kami melepas rindu ala para bloger atau kopdar.

Hari kedua, ini santapan utama. Jangan berpikir bahwa kami seolah bersenang-senang di sini. Tidak-tidak. Saya bekerja di sini dengan kesenangan, itu saja.

Hari ketiga, itu waktunya saya berkemas dan keluar kamar hotel untuk pulang. Karena hari Jumat, malamnya langsung bertemu dengan aktivitas futsal seperti biasanya. Tidak sabar bermain hari itu.

Tahun 2019 ini juga sebagai sebuah momentum dalam umur Asus global yang menginjak usia ke-30 tahun. Dan momen ini coba dimanfaatkan Asus Indonesia semacam memberi kado atau apalah itu.

Kopdar kedua bareng bloger tahun 2019

Setelah Manulife, perusahaan manajer investasi yang memberi panggung awal tahun buat bloger untuk kopdar (bertemu), kini giliran Asus Indonesia yang memberi panggung yang lebih luas secara nasional untuk saya bertemu dengan rekan-rekan bloger.

Mengapa saya sebut nasional? Ini karena bloger yang tergabung dalam Asus yang disebut BLUS (Blogger Asus) berasal dari berbagai kota di Indonesia. Mulai dari Aceh hingga Pontianak. Jawa, jangan tanya deh.

Ya, ini adalah catatan kedua saya tentang kopdar di tahun 2019. Dan ini juga merupakan acara pertama awal tahun 2019 untuk Asus yang saya ikuti.

...

Saya bukanlah orang yang pandai bersenang-senang saat sedang pergi ke Jakarta seperti saat ini. Ajakan kopdar dari seseorang lewat Instagram, saya belum mengenalnya dan itu juga cowok sepertinya, maaf saya tolak.

Kecuali memang datang ke tempat acara berada, Pullman hotel, mungkin bisa saya pertimbangkan. Aktivitas di sini sudah padat sebenarnya, terutama aktivitas untuk segera update dan hari-hari sebagai bloger.

Jakarta awal tahun, masih tetap sama dan tetap merindu. Gerimis yang menjadikan sore begitu dingin tak menghalangi kehangatan kami untuk duduk tertawa bersama dengan yang lain. Dan kehangatan lain dari dukungan seseorang yang membuat lelah terasa indah.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh