Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Futsal Perdana Tahun 2019


[Artikel 24#, kategori futsal] Tidak terasa, jumat pertama di awal Januari tahun 2019 merupakan satu tahun perjalanan saya bermain futsal. Memang ini bukan sebuah klub profesional. Mungkin hanya sebuah wadah perkumpulan dan kebenaran saya ada di dalamnya. Ikut bermain, bersenang-senang dan mencari keringat.

Satu tahun tidak terasa bahwa waktu berlalu itu sangat menyenangkan. Bahkan, saya selalu menanti untuk tiba hari jumat lagi. Maka jangan heran melihat saya sudah berada di lokasi futsal sebelum yang lain datang.

Bintang

Kalau nggak salah ini adalah nama bos Hero coffee Semarang yang lokasi tempatnya berada di Kota Lama. Jumat ini (4/1/2019), dia ikut bermain dengan kami. 

Wah mas Bintang rupanya sangat jago. Saya beberapa kali dikolongin. Tendanganya kencang. Meski tubuhnya sudah tidak atletis, gerakannya mampu melewati beberapa orang. Luar biasa. Saya harap, mas Bintang bisa ikut rutin dengan kami.

Kehadiran mas Bintang ini merupakan tindak lanjut saat saya bersama rekan bloger dari Surabaya, Cak Wigi, mampir ke tempatnya. Kami mengobrol dan saya mendengarkan bagaimana antusias mas Bintang yang ingin bermain tapi tidak tahu menyalurkan hasratnya.

Ini seperti mengingatkan saya awal-awal diajak sama mas Adit untuk ikut bergabung. Senang bisa bertemu dengan orang-orang baik selama saya hidup.

Perdana tahun 2019

Sempat degdegan juga karena bawa teman. Takut nggak jadi karena sudah meyakinkan orang tersebut untuk ikut bermain. Pada akhirnya waktu terbuang hingga setengah jam karena menunggu orang-orang lengkap dulu.

Hanya ada 1 pemain cadangan malam itu. Rasa khawatir sirna setelah bermain. Mengandalkan satu pemain cadangan memang sebuah kesalahan. Ya, tidak ada pergantian pemain dan itu sangat melelahkan.


...

Saya selalu antusias menantikan hari jumat. Meski harus sering kandas saat tiba di lapangan karena orangnya yang tidak cukup, saya berusaha untuk optimis.

Tim yang kebanyakan diisi kokoh-kokoh ini memang hampir semuanya pekerja. Bahkan, mereka ada yang baru pulang dari luar kota atau pulang kerja. Saya harus maklum dengan keterbatasan waktu namun mereka tetap datang. Itu luar biasa dan saya belajar dari itu.

Selamat datang hari Jumat kembali dan berharap tahun 2019, tidak ada cedera dan antusias bermain tetap tinggi. Selalu diberikan kesehatan, baik buat saya sendiri maupun rekan-rekan futsal.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh