Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Futsal Perdana Tahun 2019


[Artikel 24#, kategori futsal] Tidak terasa, jumat pertama di awal Januari tahun 2019 merupakan satu tahun perjalanan saya bermain futsal. Memang ini bukan sebuah klub profesional. Mungkin hanya sebuah wadah perkumpulan dan kebenaran saya ada di dalamnya. Ikut bermain, bersenang-senang dan mencari keringat.

Satu tahun tidak terasa bahwa waktu berlalu itu sangat menyenangkan. Bahkan, saya selalu menanti untuk tiba hari jumat lagi. Maka jangan heran melihat saya sudah berada di lokasi futsal sebelum yang lain datang.

Bintang

Kalau nggak salah ini adalah nama bos Hero coffee Semarang yang lokasi tempatnya berada di Kota Lama. Jumat ini (4/1/2019), dia ikut bermain dengan kami. 

Wah mas Bintang rupanya sangat jago. Saya beberapa kali dikolongin. Tendanganya kencang. Meski tubuhnya sudah tidak atletis, gerakannya mampu melewati beberapa orang. Luar biasa. Saya harap, mas Bintang bisa ikut rutin dengan kami.

Kehadiran mas Bintang ini merupakan tindak lanjut saat saya bersama rekan bloger dari Surabaya, Cak Wigi, mampir ke tempatnya. Kami mengobrol dan saya mendengarkan bagaimana antusias mas Bintang yang ingin bermain tapi tidak tahu menyalurkan hasratnya.

Ini seperti mengingatkan saya awal-awal diajak sama mas Adit untuk ikut bergabung. Senang bisa bertemu dengan orang-orang baik selama saya hidup.

Perdana tahun 2019

Sempat degdegan juga karena bawa teman. Takut nggak jadi karena sudah meyakinkan orang tersebut untuk ikut bermain. Pada akhirnya waktu terbuang hingga setengah jam karena menunggu orang-orang lengkap dulu.

Hanya ada 1 pemain cadangan malam itu. Rasa khawatir sirna setelah bermain. Mengandalkan satu pemain cadangan memang sebuah kesalahan. Ya, tidak ada pergantian pemain dan itu sangat melelahkan.


...

Saya selalu antusias menantikan hari jumat. Meski harus sering kandas saat tiba di lapangan karena orangnya yang tidak cukup, saya berusaha untuk optimis.

Tim yang kebanyakan diisi kokoh-kokoh ini memang hampir semuanya pekerja. Bahkan, mereka ada yang baru pulang dari luar kota atau pulang kerja. Saya harus maklum dengan keterbatasan waktu namun mereka tetap datang. Itu luar biasa dan saya belajar dari itu.

Selamat datang hari Jumat kembali dan berharap tahun 2019, tidak ada cedera dan antusias bermain tetap tinggi. Selalu diberikan kesehatan, baik buat saya sendiri maupun rekan-rekan futsal.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya