Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Selamat Tahun Baru 2019


[Artikel 54#, kategori catatan] Saya mengawali hari bahagia di hari pertama tahun 2019. Sungguh saya ingin bercerita untuk itu. Namun sebelum saya bagi, entah kapan, saya ingin mengucapkan selamat tahun baru.

Malam pergantian tahun kali ini jatuh pada hari Selasa. Rencanya saya akan pergi meliput sebuah momen yang bakal diingat banyak orang oleh pemkot Semarang. Sayang tidak jadi, cuaca yang tidak bersahabat pun mendukung alasan untuk tidak pergi.

Tahun kelima 

Salah satu alasan kenapa harus menulis blog adalah kita dapat membongkar file lama yang menceritakan tentang apa yang terjadi di masa lalu.

Begitu rupanya, dan saya pun mundur setahun lalu dimana saya menulis apa yang terjadi pada malam pergantian tahun.

Ini adalah Tahun kelima saya menghabiskan malam tahun baru di rumah. Sama seperti tahun lalu momennya, rumah sepi dan orang rumah pada ke Jogja. Ceritanya kok sama yah.

Tidur awal

Apakah hidup saya benar-benar membosankan sampai harus kembali memutuskan tidur awal. Padahal perasaan saya sedang berbunga-bunga malam itu. Perasaan yang lama saya nanti dan kini sudah tiba untuk mengisi.

Pukul 8 malam kurang, saya tertidur dan bangun tepat pukul 12 malam. Suara dentuman dari segala penjuru arah yang saling bertautan seakan menjadi alarm. Ya, saya bangun.

Sempat melihat momen pesta kembang api dari lantai atas. Cuaca masih gerimis saat itu. Menguji performa kamera Zenfone Max Pro M2 sempat berpikir ke sana. Namun pada akhirnya, memotret beberapa kali dan tidak jadi.

Selamat tahun baru

Dari bangun jam 12 malam atau dini hari tersebut, saya sampai paginya tidak tidur. Selalu menjadi pantangan untuk istirahat saat matahari bersinar. Ya, bisa dihitung waktu saya melek hingga kembali istirahat jam 8 malam kurang kembali.

Selamat tahun baru untuk semua orang. Harapan baru, resolusi baru dan mimpi baru. Keinginan yang belum tercapai, semoga dapat tersampaikan di tahun 2019.

...

Tidak ada suka cita berlebihan selain berdoa kepada yang maha Kuasa. Tahajud pertama tahun ini, semoga membuat saya lebih baik mengarungi waktu di tahun 2019.

Selamat datang 2019, selamat tinggal 2018.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya