Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Resolusi Tahun 2018


[Artikel 50#, kategori motivasi] Mungkin karena tulisan saya tahun 2016 dimana saya waktu itu memposting resolusi 2016 adalah jatuh cinta dengan orang yang tepat, maka tahun 2017 yang tinggal beberapa hari lagi ini berganti, saya masih sendiri. Apakah ini doa yang terkabul?

Ucapan adalah doa, sepertinya benar. Padahal tulisan saya setahun lalu tersebut mengambil sudut pandang seorang wanita yang sedang galau menginginkan pasangan yang digambarkan dalam sebuah resolusi. Entah kenapa, dampaknya ke saya juga akhirnya.

Jatuh cinta dengan orang yang tepat, itu artinya banyak wanita yang hinggap namun tak ingin menetap atau ingin saya dekap. Kebanyakan saya melepaskan dan sadar diri betapa indahnya hidup mereka tanpa saya.

Resolusi tahun 2018

Sepertinya saya akan tetap memikirkan calon pasangan dalam daftar resolusi saya tahun depan. Entah apakah tahun depannya lagi saat saya menulis resolusi tahun 2019, saya masih sendiri atau malah sudah memiliki seseorang.

Tahun 2017 sudah seharusnya ditutup dengan bijaksana dan rasa ikhlas. Saya harus memikirkan ide dan harapan baru lagi yang lebih baik ketimbang kemarin.

Resolusi saya sepertinya akan memasukkan memiliki notebook atau laptop baru paling atas diantara resolusi lainnya. Tahun 2018 cuma dua sepertinya, tapi saya berharap yang pertama bisa terkabul dulu.

Laptop yang saya gunakan memang belum rusak, hanya saja kemampuan untuk mengimbangi pekerjaan saya sebagai bloger kurang menurut saya.

Saya tidak tahu bagaimana caranya mendapatkan. Saya masih merasa bersalah dengan notebook keluarga saya yang saya rusakin dan belum diganti. Saya sangat menyesal dan tak tahu harus menggantinya bagaimana.

Tahun 2018, sebisa mungkin saya bisa mendapatkan perangkat baru dan kekinian. Ini doa saya, dan berharap ini juga terkabul.


Bagian keduanya tentu dalam perjalanan karir saya sebagai bloger memiliki pasangan. Alasan latar belakang yang bukan dari keluarga besar dan tajir sebenarnya bukan alasan saya tidak ingin terlalu lama menanti.

Menemukan jodoh yang tepat dengan tanpa dukungan yang kuat memang dilema. Saya tidak tahu, apakah di dunia ini ada wanita gila (karakter), seperti keinginan saya. Bila ada, saya ingin mendapatkannya. Ini sangat memotivasi saya.

Gambar cover : Youtube (drakor)
..

Resolusi ? Ini bagi saya merupakan daftar harapan yang tentunya bisa terkabul dan tidak. Bila ini terkabul, saya tentu bisa sedikit sombong pada tulisan saya saat ini bahwa apa yang saya pikirkan, benar-benar terjadi. Itu seperti sebuah keajaiban.

Namun bila gagal, tulisan ini hanya melengkapi harapan tahun berikutnya untuk dikenang, dibaca dan dilanjutkan. Masa lalu memang merupakan bagian kehidupan di masa mendatang.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh