Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Resolusi Tahun 2018


[Artikel 50#, kategori motivasi] Mungkin karena tulisan saya tahun 2016 dimana saya waktu itu memposting resolusi 2016 adalah jatuh cinta dengan orang yang tepat, maka tahun 2017 yang tinggal beberapa hari lagi ini berganti, saya masih sendiri. Apakah ini doa yang terkabul?

Ucapan adalah doa, sepertinya benar. Padahal tulisan saya setahun lalu tersebut mengambil sudut pandang seorang wanita yang sedang galau menginginkan pasangan yang digambarkan dalam sebuah resolusi. Entah kenapa, dampaknya ke saya juga akhirnya.

Jatuh cinta dengan orang yang tepat, itu artinya banyak wanita yang hinggap namun tak ingin menetap atau ingin saya dekap. Kebanyakan saya melepaskan dan sadar diri betapa indahnya hidup mereka tanpa saya.

Resolusi tahun 2018

Sepertinya saya akan tetap memikirkan calon pasangan dalam daftar resolusi saya tahun depan. Entah apakah tahun depannya lagi saat saya menulis resolusi tahun 2019, saya masih sendiri atau malah sudah memiliki seseorang.

Tahun 2017 sudah seharusnya ditutup dengan bijaksana dan rasa ikhlas. Saya harus memikirkan ide dan harapan baru lagi yang lebih baik ketimbang kemarin.

Resolusi saya sepertinya akan memasukkan memiliki notebook atau laptop baru paling atas diantara resolusi lainnya. Tahun 2018 cuma dua sepertinya, tapi saya berharap yang pertama bisa terkabul dulu.

Laptop yang saya gunakan memang belum rusak, hanya saja kemampuan untuk mengimbangi pekerjaan saya sebagai bloger kurang menurut saya.

Saya tidak tahu bagaimana caranya mendapatkan. Saya masih merasa bersalah dengan notebook keluarga saya yang saya rusakin dan belum diganti. Saya sangat menyesal dan tak tahu harus menggantinya bagaimana.

Tahun 2018, sebisa mungkin saya bisa mendapatkan perangkat baru dan kekinian. Ini doa saya, dan berharap ini juga terkabul.


Bagian keduanya tentu dalam perjalanan karir saya sebagai bloger memiliki pasangan. Alasan latar belakang yang bukan dari keluarga besar dan tajir sebenarnya bukan alasan saya tidak ingin terlalu lama menanti.

Menemukan jodoh yang tepat dengan tanpa dukungan yang kuat memang dilema. Saya tidak tahu, apakah di dunia ini ada wanita gila (karakter), seperti keinginan saya. Bila ada, saya ingin mendapatkannya. Ini sangat memotivasi saya.

Gambar cover : Youtube (drakor)
..

Resolusi ? Ini bagi saya merupakan daftar harapan yang tentunya bisa terkabul dan tidak. Bila ini terkabul, saya tentu bisa sedikit sombong pada tulisan saya saat ini bahwa apa yang saya pikirkan, benar-benar terjadi. Itu seperti sebuah keajaiban.

Namun bila gagal, tulisan ini hanya melengkapi harapan tahun berikutnya untuk dikenang, dibaca dan dilanjutkan. Masa lalu memang merupakan bagian kehidupan di masa mendatang.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun