Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Hadir di Acara Jaya Metro Hingga Komukino Fest 2017


[Artikel 70#, kategori aktivitas] Minggu (17/12) yang sangat padat untuk aktivitas yang paling disukai banyak orang untuk beristirahat dari rutinitas. Sebagai bloger, tentu saya tidak bisa memilih waktu saat ada acara seperti ini. Mau tidak mau, saya harus melakukannya.

Apakah aktivitas ini menyenangkan? Tentu saja meski rasa lelah tidak bisa disembunyikan. Saya harus memulai aktivitas hari minggu ini dari jam 7 pagi. Berangkat dari rumah dengan bersepeda, tujuan pertama saya tetaplah Car Free Day di Simpang Lima.

Karena waktu acara selanjutnya jam 11 siang yang dilaksanakan di Nestcology, saya sudah membawa beberapa pakaian ganti tentunya. Rencananya selesai CFD, saya langsung pergi ke mal Ciputra yang lokasinya di Simpang Lima juga.

Namun sepertinya baru kali ini saya terlalu cepat datang. Jam 9.30 wib, saya dan pengunjung lain masih harus menunggu petugas security membuka pintu. Pengalaman pertama yang beginian rasanya.

Setelah berganti pakaian dan mencuci muka di toilet mal, saya langsung menuju acara utama, yaitu gathering penarikan undian promo spektakuler akhir tahun dari Jaya Metro, developer rumah yang terkenal dengan perumahannya di Semarang, Pandanaran Hills.

Tugas saya di sini sebagai influencer. Tentu lah kalian tahu apa yang saya lakukan dengan beberapa bloger lain yang turut hadir. Reviewnya nanti akan saya taruh di blog dotsemarang.

Jam 2 siang lebih, acara pun berakhir. Saya terpaksa tidak mengikuti konferensi pers acara Komukino Fest 2017 yang direncanakan jam 12 siang. Acara dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang ini dilaksanakan di kawasan Kota Lama, yakni Monod Huis. Tema acaranya lebih ke sisi budaya, nanti saya ulas di blog dotsemarang juga.

Dalam rangkaian aktivitas seharian ini, sepeda saya yang saya bawa dari rumah, saya taruh di parkir mal. Selanjutnya saya menggunakan transportasi online, Uber, untuk menjangkau keseluruhan tempat. Setidaknya fisik lebih baik dengan menggunakan kendaraan ketimbang bawa sepeda untuk semua aktivitas.

Hal yang menarik dan pertama kali selama naik transportasi online, Uber, adalah mendapatkan driver yang sama kedua kalinya. Sebelumnya si driver pernah mengantarkan saya saat pergi ke Unnes dalam rangka acara road to campus Asian Games 2018. Cerita tentang ini, ada di sini.

...

Syukulah, segala aktivitas berjalan lancar semua hari minggu ini. Menjadi bloger kini tidak sekedar berada di depan layar. Butuh fisik juga dan kemauan untuk melakukannya.

Benefit yang diterima bukan karena kita lebih baik dari yang lain. Namun berasal dari usaha kerja keras yang konsisten dan doa. Saya yakin, semua punya harapan yang diutarakan dengan doa.

*Soal saya berganti pakaian dan tidak mandi, sepertinya saya tidak banyak mengeluarkan keringat saat CFD. Saya cuma bersepeda dan kebanyakan duduk mengamati orang-orang beraktivitas selama CFD.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh