Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Penting! Menjadi produktif di usia 30 tahun


[Artikel 33#, kategori pria 30 tahun] Menjadi produktif di usia 30 tahun sangatlah penting. Produktif di sini berarti mampu memanfaatkan potensi diri yang dimiliki sehingga menghasilkan sesuatu. Lebih banyak karya, prestasi, pencapaian-capaian dibandingkan orang lain. Apakah kamu sudah menginjak usia ini?

Saya jadi iri dengan kalian yang masih menikmati masa muda di usia 20-an. Gelora masa muda yang ingin melakukan apa saja, ingin tahu, berkumpul dengan siapa pun memang pernah saya alami. Dan ketika usia 20-an kamu sudah sangat produktif, itu saya anggap luar biasa.

Namun saya harus meninggalkan kalian dulu sejenak dan kembali di usia 30-an, meski saya akan menginjak kepala 32 tahun 2018. Apakah usia 30-an sangat penting menjadi produktif? Untuk orang seumuran saya, tentu sangat penting sekali.

Memikirkan seseorang yang kepala 30-an tidak melakukan apa-apa (produktif) selain menjalani rutinitas itu tidak nyaman. Apalagi kehidupannya masih terbungkus realita usia 20-an, yang senang berteman, berkumpul dan gelora yang meledak-ledak.

Apakah alasan di usia yang seharusnya ditinggalkan malah tetap sama? Banyak faktor memang, seperti rasa malas, keluarga, dan sebagainya. Tapi itu bukanlah alasan untuk menjadikan diri kita tidak produktif.

Padahal dengan produktif, kita bisa menghasilkan lebih banyak karya, manfaat, dan kebaikan di dunia ini sebelum dipanggil kembali oleh yang Maha Kuasa.

Menjadi lebih produktif, itu berarti hidup menjadi lebih semangat untuk berkarya dan akan memanfaatkan hidup dengan sebaik-baiknya. 

Usia akan lebih panjang dari umur kita di dunia. Seperti contohnya adalah Steve Jobs yang sudah meninggal dan sudah tiada di dunia ini. Apakah orang masih mengingatnya? Ya, bahkan anak cucunya pun pasti akan mengenangnya sebagai orang hebat dan legenda dalam bidang teknologi dengan menciptakan Apple.

Dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Waktu yang Anda miliki terbatas dan dengan menjadi produktif, Anda tahu bagaimana cara menggunakannya.

Alasan kamu harus segera produktif

Kita tidak bisa memaksaan kepada orang lain agar ia mau lebih produktif, apalagi seperti kita. Mereka juga bingung dengan dirinya sendiri dan bahkan cenderung sudah terlalu akut dengan kebiasaan yang mereka lakukan sendiri.

Alasan di bawah ini mungkin sedikit membantu untuk kita menjadi produkti :
  • Menyadari bahwa waktu hidup sangat terbatas
  • Bertanya kepada orang yang produktif apa yang melandasi mereka bisa menjadi produktif seperti itu
  • Menjawab pertanyaan untuk apa manusia diciptakan.
  • Bertanya kepada kerabat atau teman mengapa mereka cenderung menghabiskan waktu mereka pada kegiatan yang tidak produktif (untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda)
  • Apa yang terjadi seandainya hidup Anda dihabiskan dalam kesia-siaan tanpa produktivitas sama sekali??
Setiap orang perlu waktu untuk bersantai tapi nongkrong setiap hari rasanya juga tidak masuk akal. Lakukan dalam batasan normal.

...

Meski banyak orang menolak mengakuinya, rasa malas merupakan kontributor nomor satu untuk kehilangan produktivitas saat bekerja.

Di dunia yang sekarang semakin cepat, bila di usia 30-an, kita masih belum produktif, maka jangan sesalkan masa depan yang akan digapai.

Orang-orang muda semakin banyak yang sukses dengan berbagai produktivitas, kita hanya sebagai penonton dan merasa tidak berguna nantinya.

Referensi : arryrahmawan.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh