Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

[Pekan ke-19 Liga Inggris] Leicester 2-2 MU, Kemenangan Di Depan Mata yang Sirna


[Artikel 39#, kategori MU] Kemenangan atas tuan rumah bakalan memanaskan kursi perebutan juara musim ini dari tim sekota. Apalagi tim favorit lainnya, Real Madrid, harus mengakui Barcelona. Saya pikir MU akan menang dari semua pendapat dan fakta diawal kalimat. Sayangnya, tidak demikian.

Dua gol Mata, tidak mampu memberi keunggulan buat tim yang bertanding di kandang Leicester, minggu dinihari (24/12). Entah apa yang salah, sebagai penggemar tentu ini membuat kecewa. Apalagi Leicester berhasil menyamakan kedudukan di menit-menit akhir, mirip tim saat diasuh Fergie.

Dengan keadaan ini, meski mungkin sebagian masih optimis, saya sepertinya mulai pesimis untuk bersaing dengan City. Apakah ada keajaiban nantinya? Entahlah.

Berikut live tweet selama pertandingan berlangsung :




Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat