Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Halo Desember 2020

[Artikel 84#, kategori catatan] Pekerjaan berat menunggu saya setelah rumah saya tinggal semingguan. Mulai dari kucing, lantai yang tidak dibersihkan dan itu double. Meski ada yang menempati, saya tidak berharap bahwa ia akan mengurus rumah. Hidupnya benar-benar tanpa beban.

Akhirnya meninggalkan November yang penuh kegalauan. Berjuang saja tidak cukup demi seseorang, karena titik tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan.

Andai kami tidak berbeda keyakinan, mungkin ia masih bisa mempertimbangkan. Masalahnya, yang satu keyakinan saja belum berjuang sudah ditinggal. Ini langsung Tuhan beri yang berbeda, ya sudah meski hati ini mencintai, tetap saja ditinggali juga.

Nasib masih sama

Saya membuka cerita tentang saya bulan yang sama tapi tahun lalu, Desember 2019. Ternyata nasib saya masih sama soal cinta dan profesi saya sebagai bloger.

Tahun 2019, saya merasakan indahnya kembali jatuh cinta tapi berakhir tidak bahagia. Dan sekarang, kurang lebih sama. Praktis saya mengakhiri akhir tahun dengan kesendirian.

Tentang blog, saya masih juga berjuang seorang diri. Andai ngeblog saya lebih baik, mungkin rasa percaya diri melamar wanita lebih besar. 

Rindu dibalik duka

Belum usai galau menghilang, kabar duka datang menghampiri. Pria yang dipanggil Paman berpulang. Seolah sudah jatuh ketimpa tangga. Saya langsung tidak berpikir lagi untuk memutuskan pulang ketika dua adik saya mengabari berita tersebut.

Meski kabar duka dan galau menyatu padu dalam sukma, kepulangan saya sedikit banyak menjadi berkah untuk keluarga saya yang jarang saya temui. Terutama, Mamah yang begitu merindukan anaknya yang paling tua.

Datang menangis dan melepas pulang pun masih menangis, anak seperti apa saya yang tidak berguna ini. Satu sisi ingin percaya diri melepaskan rindu bersama mereka, namun sisi lain menderita dibalut luka.

Apa yang bisa dibanggain ketika pulang kala tak ada yang dihasilkan? Bahkan membawa oleh-oleh saja tak mampu. Termasuk pulang dengan tiket yang dibayarin.

Dibalik duka, ternyata ada rindu yang disuka. Ajakan keluarga untuk menginap saya tolak karena ingin memaksimalkan waktu bersama Mamah.

Saya berharap ketidakmampuan saya bisa dibagi dengan dia. Tapi apalah daya, sikap keras kepalanya hanya akan membuatnya terus pergi.

Masih berjuang

Tubuh saya sangat lelah menyambut hari pertama bulan Desember. Tidak melakukan apa-apa meski ada dia yang menemani. Saya bersyukur, masih terus diberi kesempatan. Meski itu sangat sedikit.

Desember, saya datang. Setelah kekasih saya pergi, sekarang bersiap melepas laptop yang mungkin akan diikhlaskan tahun depan (2021). Saya tidak tahu apa yang terjadi setelah itu.

Saya senang tahun 2020 ini, dipinjami laptop oleh ASUS. Bila membaca catatan saya bulan Desember tahun lalu, saya sangat berharap memiliki laptop baru. Dan tanpa sadar, harapan itu terwujud tahun ini.

Mari berjuang lagi, dan lebih tangguh lagi. 
Semoga Desember banyak mendatangkan kebaikan dan rejeki kepada saya.
Dan, dia masih peduli dengan saya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat