Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Halo Desember 2020

[Artikel 84#, kategori catatan] Pekerjaan berat menunggu saya setelah rumah saya tinggal semingguan. Mulai dari kucing, lantai yang tidak dibersihkan dan itu double. Meski ada yang menempati, saya tidak berharap bahwa ia akan mengurus rumah. Hidupnya benar-benar tanpa beban.

Akhirnya meninggalkan November yang penuh kegalauan. Berjuang saja tidak cukup demi seseorang, karena titik tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan.

Andai kami tidak berbeda keyakinan, mungkin ia masih bisa mempertimbangkan. Masalahnya, yang satu keyakinan saja belum berjuang sudah ditinggal. Ini langsung Tuhan beri yang berbeda, ya sudah meski hati ini mencintai, tetap saja ditinggali juga.

Nasib masih sama

Saya membuka cerita tentang saya bulan yang sama tapi tahun lalu, Desember 2019. Ternyata nasib saya masih sama soal cinta dan profesi saya sebagai bloger.

Tahun 2019, saya merasakan indahnya kembali jatuh cinta tapi berakhir tidak bahagia. Dan sekarang, kurang lebih sama. Praktis saya mengakhiri akhir tahun dengan kesendirian.

Tentang blog, saya masih juga berjuang seorang diri. Andai ngeblog saya lebih baik, mungkin rasa percaya diri melamar wanita lebih besar. 

Rindu dibalik duka

Belum usai galau menghilang, kabar duka datang menghampiri. Pria yang dipanggil Paman berpulang. Seolah sudah jatuh ketimpa tangga. Saya langsung tidak berpikir lagi untuk memutuskan pulang ketika dua adik saya mengabari berita tersebut.

Meski kabar duka dan galau menyatu padu dalam sukma, kepulangan saya sedikit banyak menjadi berkah untuk keluarga saya yang jarang saya temui. Terutama, Mamah yang begitu merindukan anaknya yang paling tua.

Datang menangis dan melepas pulang pun masih menangis, anak seperti apa saya yang tidak berguna ini. Satu sisi ingin percaya diri melepaskan rindu bersama mereka, namun sisi lain menderita dibalut luka.

Apa yang bisa dibanggain ketika pulang kala tak ada yang dihasilkan? Bahkan membawa oleh-oleh saja tak mampu. Termasuk pulang dengan tiket yang dibayarin.

Dibalik duka, ternyata ada rindu yang disuka. Ajakan keluarga untuk menginap saya tolak karena ingin memaksimalkan waktu bersama Mamah.

Saya berharap ketidakmampuan saya bisa dibagi dengan dia. Tapi apalah daya, sikap keras kepalanya hanya akan membuatnya terus pergi.

Masih berjuang

Tubuh saya sangat lelah menyambut hari pertama bulan Desember. Tidak melakukan apa-apa meski ada dia yang menemani. Saya bersyukur, masih terus diberi kesempatan. Meski itu sangat sedikit.

Desember, saya datang. Setelah kekasih saya pergi, sekarang bersiap melepas laptop yang mungkin akan diikhlaskan tahun depan (2021). Saya tidak tahu apa yang terjadi setelah itu.

Saya senang tahun 2020 ini, dipinjami laptop oleh ASUS. Bila membaca catatan saya bulan Desember tahun lalu, saya sangat berharap memiliki laptop baru. Dan tanpa sadar, harapan itu terwujud tahun ini.

Mari berjuang lagi, dan lebih tangguh lagi. 
Semoga Desember banyak mendatangkan kebaikan dan rejeki kepada saya.
Dan, dia masih peduli dengan saya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Akhirnya Mereka Mudik Juga

Perjalanan Pulang Pergi ke Hotel The Wujil Resort & Conventions