Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Kegiatan Pertama di Bulan Desember 2020

[Artikel 99#, kategori aktivitas] Saya bersyukur Minggu pertama bulan Desember, ada rejeki menghampiri pikir saya. Undangan untuk acara di Kota Lama langsung saya terima saat dikabarin untuk hadir hari Jumat (4/12/2020). Ada konferensi pers di sana. Dan tentu saja, undangan kebanyakan awak media.

Seperti biasa, tiap datang acara, saya pergi menggunakan sepeda. Dalam perjalanan saya memikirkan bagaimana mengatur keuangan setelah mengikuti kegiatan. Saya sangat berharap dari kegiatan ini, setidaknya bisa membeli makan kucing dan kuota bulanan. 

Tidak seberapa memang jumlahnya, tapi selalu bersyukur karena makanan kucing sangat penting untuk dibeli. Setidaknya 2 minggu ke depan tetap aman tanpa harus berhutang.

Sosialisasi buku

Saya tiba lebih awal sebelum acara dimulai. Tentu saja, daftar hadir yang ada di meja panitia masih mulus bersih. Menjadi yang pertama selalu menyenangkan karena bisa dibawa santai. 

Ternyata acara hari ini adalah sosialisasi buku yang menjadi pedoman para pelaku desain tanah air, khususnya mereka yang menjadikan desain sebagai profesi.

Buku yang dibuat sejak tahun 2017, selesai dicetak tahun 2019. Dan tahun ini adalah cetakan kedua kata pembicara yang mewakili Kemenparekraf.

Buku ini menuru saya sangat sakti karena bisa jadi acuan profesi untuk desainer sendiri maupun klien yang ingin menggunakan jasa pelaku desain.

Harapan tinggal harapan. Panitia mengabarkan bahwa setelah selesai acara, harus absen lagi dan mengambil bingkisan yang telah disediakan. Dan itu bukanlah harapan yang saya pikirkan sejak berangkat tadi.

Saya selalu bersyukur tentang apa yang saya peroleh. Ketiadaan itu bukanlah tujuan utama mengapa saya jadi bloger hingga sekarang. Tentu, bisa hadir di sini adalah sebuah nilai dan kepercayaan. Saya sudah bangga mendapatkan apresiasi tersebut.

...

Ini adalah kegiatan pertama di bulan Desember. Semoga ada kegiatan-kegiatan berikutnya yang mau mengundang dotsemarang bisa duduk dengan para awak media. Sesuatu itu bonus, dan semua orang tentu juga berharap demikian.

Terima kasih, Desember. Khsusnya panitia yang mengundang.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Halo, Mei 2024