Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Kegiatan Pertama di Bulan Desember 2020

[Artikel 99#, kategori aktivitas] Saya bersyukur Minggu pertama bulan Desember, ada rejeki menghampiri pikir saya. Undangan untuk acara di Kota Lama langsung saya terima saat dikabarin untuk hadir hari Jumat (4/12/2020). Ada konferensi pers di sana. Dan tentu saja, undangan kebanyakan awak media.

Seperti biasa, tiap datang acara, saya pergi menggunakan sepeda. Dalam perjalanan saya memikirkan bagaimana mengatur keuangan setelah mengikuti kegiatan. Saya sangat berharap dari kegiatan ini, setidaknya bisa membeli makan kucing dan kuota bulanan. 

Tidak seberapa memang jumlahnya, tapi selalu bersyukur karena makanan kucing sangat penting untuk dibeli. Setidaknya 2 minggu ke depan tetap aman tanpa harus berhutang.

Sosialisasi buku

Saya tiba lebih awal sebelum acara dimulai. Tentu saja, daftar hadir yang ada di meja panitia masih mulus bersih. Menjadi yang pertama selalu menyenangkan karena bisa dibawa santai. 

Ternyata acara hari ini adalah sosialisasi buku yang menjadi pedoman para pelaku desain tanah air, khususnya mereka yang menjadikan desain sebagai profesi.

Buku yang dibuat sejak tahun 2017, selesai dicetak tahun 2019. Dan tahun ini adalah cetakan kedua kata pembicara yang mewakili Kemenparekraf.

Buku ini menuru saya sangat sakti karena bisa jadi acuan profesi untuk desainer sendiri maupun klien yang ingin menggunakan jasa pelaku desain.

Harapan tinggal harapan. Panitia mengabarkan bahwa setelah selesai acara, harus absen lagi dan mengambil bingkisan yang telah disediakan. Dan itu bukanlah harapan yang saya pikirkan sejak berangkat tadi.

Saya selalu bersyukur tentang apa yang saya peroleh. Ketiadaan itu bukanlah tujuan utama mengapa saya jadi bloger hingga sekarang. Tentu, bisa hadir di sini adalah sebuah nilai dan kepercayaan. Saya sudah bangga mendapatkan apresiasi tersebut.

...

Ini adalah kegiatan pertama di bulan Desember. Semoga ada kegiatan-kegiatan berikutnya yang mau mengundang dotsemarang bisa duduk dengan para awak media. Sesuatu itu bonus, dan semua orang tentu juga berharap demikian.

Terima kasih, Desember. Khsusnya panitia yang mengundang.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh