Catatan
Kebiasaan Lagi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
[Artikel 29#, kategori Amir] Orang ini tidak pernah bangga dengan apa yang sudah dipinjamkan kepadanya. Ada yang lebih menarik, yang lama ditinggal. Kejadian terus berulang dan yang melihat diharap maklum. Semoga dia menyesal kemudian.
Saya menegurnya untuk menaruh kunci kendaraan tidak di kamarnya. Toh, itu bukan miliknya. Kendaraan itu digunakan untuk keperluan orang rumah, bukan pribadi.
Lantas ia menunjukkan apa yang telah dilakukan selama ini, seakan tanpa dia, itu tidak berjalan dengan baik. Sampai sini saya mengerti bahwa ia mulai menuntut.
Tahun 2021, ia mulai menunjukkan kebiasaannya lagi. Padahal yang ia pakai, bukan milik pribadi. Entah keberanian apa yang ia miliki, padahal dengan gajinya yang besar untuk ukuran saya, seharusnya ia bisa memikirkan masa depannya lebih baik lagi.
Bukan menunjukkan kekuatan yang menopang dia selama ini. Saya dilema. Apakah saya benar membawanya masuk ke lingkaran ini atau hanya menunggu waktu saja saat ia sadar bahwa ia bukan siapa-siapa.
Perasaan saya kembali tersadar, apa yang dilakukan pernah saya lakukan. Tapi ia bukan sapa-sapa. Dan sering kali saya menasehatinya untuk tidak menggunakan fasilitas yang ada.
Mungkin seiring waktu, dan kembali dengan cerita begitu, Tuhan akan memberitahu. Saya harap saat itu, saya bukan orang yang pertama mengatakan tidak sopan kepadanya.
Hari ini, ia begitu bangganya pergi sambil berkendara. Seolah dunia merestuinya.
Artikel terkait :
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar