Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Jangan Biarkan Itu Terbuka


[Artikel 27#, kategori Amir] Saya menyukai orang-orang yang memiliki efek kejut atau tidak terduga. Hanya saja, terkadang semua harapan tidak dapat disematkan pada keseluruhan. Lelah rasanya untuk menjaga momentum itu tetap sempurna.

Kita selalu bersemangat tentang sesuatu secara bersama atau sesuatu yang menarik perhatian. Ada ruang untuk berkembang dan dikenal. Nilai kita jadi tinggi.

Tapi itu semua akan sia-sia jika yang sebenarnya tidak sesempurna itu. Kekurangan bukan untuk ditunjukkan, tapi bagaimana menjadikan kekurangan sebagai kekuatan.

Kesalahan berulang tentu seharusnya diperbaiki, bukan membuat sakit hati. Orang-orang yang sudah mati rasa, tidak akan lagi bersedia menjaga perasaan itu.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Kembali ke Jogja: Pulang