Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Tidak Ada Quaker Hari Ini


[Artikel 68#, kategori motivasi] Satu persatu apa yang telah jadi kebiasaan perlahan namun pasti, harus merelakan pergi (hilang). Bahkan sekalipun, itu sangat penting dan jadi teman setiap waktu. Quaker yang tersimpan di dalam toples besar di kamar sudah habis. Pasrah.

Saya merasakan ini. Semacam kebangkrutan yang dirasakan banyak orang. Bedanya, saya hanya tidak ada pendapatan. Bukan karena lupa membayar, lalu disita di pengadilan.

Makanan pengganti sayur

Sudah lebih dari setahun mengkonsumsi makanan dengan banyak serat ini. Tiap bulan, saya selalu membelinya dan menemani di kala aktivitas menulis dini hari.

Quaker saya manfaatkan fungsinya sebagai karbo sebelum mengkonsumi kopi yang dapat membuat saya berkonsentrasi dan tidak ngantuk. Karena bila langsung minum kopi, lambung saya selalu kalah. 

Selain itu, quaker juga saya manfaatkan pengganti serat. Jarang sekali masak sayur di rumah, sehingga alternatifnya adalah quaker. Lumayan bisa bertahan 1 bulan untuk satu quaker ukuran paling besar ini. Dan saya baru tahu ada ukurannya yang kecil.

Tidak ada hari ini

Memang tidak mudah menjalani pekerjaan sebagai pemilik blog saat pandemi sekarang. Produktivitas memang jalan terus, tapi dengan minimnya pemasukan rasanya menyulitkan.

Tidak ada quaker menjelang akhir bulan Juli ini. Entah, bagaimana bulan depannya (Agustus). Saya harap mampu membelinya, meski itu sulit bila memikirkan kebutuhan lainnya. Seperti membeli makanan kucing.

...

Quaker bukan saja jadi alternatif pengganti sayur dan kebutuhan serat. Lebih dari itu, saya lebih berhemat. 

Saya tidak tahu bagaimana menderita versimu. Yang saya tahu, saya lega telah mengeluarkan isi pikiran saya di sini. Kadang masalah kesehatan berasal dari pikiran yang terus-menerus dipikirkan (menumpuk).

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat