Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Kabar Baik di Bulan Agustus, Tapi Mengkhawatirkan


[Artikel 77#, kategori catatan] Saya benar-benar menderita bila memikirkan produktivitas saya yang tidak sebagus sebelum pandemi saat ini. Terutama pemasukan dan penggunaan koneksi internet. Sudah saatnya saya keluar dari bayang-bayang tidak jelas dan kembali ke jalur semestinya.

Bulan Agustus yang tinggal menghitung hari, membuat antusias saya kembali meninggi. Dua kabar baik yang saya terima datang seakan memberi harapan.

Meski begitu, kabar baik ini harus mengambil risiko besar. Antara dua pilihan saat berada di depan jembatan gantung. Bila tidak melewati jembatan, nasib saya bakal suram hingga akhir bulan Agustus. 

Sebaliknya, bila saya kekeh dengan mementingkan keselamatan, maka perasaan nyaman yang seharusnya saya rasakan malah berubah rasa khawatir.

Saya pikir saya mengambil keputusan tepat. Saya sedang mempersiapkan diri untuk melangkah melewati jembatan beberapa hari mendatang.

Memang beresiko, tapi saya butuh sesuatu. 
Doakan saja semua berjalan lancar. 
Semisal gagal, itu adalah takdir.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya