Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Terang Bulan dan Coca Cola


[Artikel 76#, kategori catatan] Bagaimana rasanya membahagiakan diri sendiri di umur segini (34 tahun)? Mungkin rasanya seperti makan terang bulan rasa cokelat. Enak, tapi semakin dimakan semakin eneg karena satu porsi dimakan sendiri. Sangat kenyang.

Saya di masa depan,

Tahukah kamu bahwa perayaan pergantian umur saya tahun ini dirayakan dengan menikmati terang bulan dan coca cola. Saya tidak tahu apakah saya di masa depan bangga dengan saya yang hari ini?

Yang pasti, saya sangat bahagia saat itu. Ditambah adanya dia yang menemani dan memberi ucapan. Itu adalah perasaan luar biasa yang tak pernah saya rasakan kembali.

Saya harap, saya di masa depan lebih baik lagi dari saya hari ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh