Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pergi mancing


[Artikel 26#, kategori Amir] Tidak peduli apa yang akan dilakukannya. Hanya saja, jangan bawa aset rumah dalam aktivitas pribadi. Merasa berjasa dan selalu dibutuhkan, terkadang membuat takabur.

Dini hari seperti biasa terbangun. Hari ini kesiangan, sudah setengah 4. Meski sebelumnya sudah bangun jam 1. Karena masih ngantuk, tidur lagi.

Saat ingin sarapan, entahlah kenapa waktu sahur sekarang jadi kebiasaan buat sarapan, ada dia. Yang buat kesel adalah ingin sarapan, nasinya tidak ada. Rice cooker terbuka dengan isinya yang berada di wastafel pencucian.

Kenapa tidak memasak nasi?

Alasannya, karena ia makan tadi jam 2 pagi dan sisa nasinya masih keras. Coba dipikir lagi, ini sudah jam setengah 4, seharusnya mudah dicuci. Emang dasar gak punya niat.

Pergi memancing

Dini hari ini tidak biasanya ia sudah bangun dan bersiap dari pakaian yang terlihat. Ia pergi mancing katanya.

Saya yang sudah malas karena tidak ada nasi buat sarapan sambil berusaha membuat mie rebus, hanya menjawab sekilas apa adanya.

Pikiran saya semoga tidak benar. Pergi memancing jangan bilang bawa aset rumah, maksudnya kendaraan.

Dan benar saja, suara itu akhirnya berbunyi dan beranjak pergi. Saya harap tidak terjadi apa-apa dikemudian hari. Ia terlalu terlena dalam situasi sekarang.

..

Libur akhir pekan, saya pikir ia akan lebih banyak beraktivitas di rumah. Setidaknya membersihkan ruangan. Selain ia benar-benar istirahat, ia tidak melakukan apapun.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh