Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Pergi mancing


[Artikel 26#, kategori Amir] Tidak peduli apa yang akan dilakukannya. Hanya saja, jangan bawa aset rumah dalam aktivitas pribadi. Merasa berjasa dan selalu dibutuhkan, terkadang membuat takabur.

Dini hari seperti biasa terbangun. Hari ini kesiangan, sudah setengah 4. Meski sebelumnya sudah bangun jam 1. Karena masih ngantuk, tidur lagi.

Saat ingin sarapan, entahlah kenapa waktu sahur sekarang jadi kebiasaan buat sarapan, ada dia. Yang buat kesel adalah ingin sarapan, nasinya tidak ada. Rice cooker terbuka dengan isinya yang berada di wastafel pencucian.

Kenapa tidak memasak nasi?

Alasannya, karena ia makan tadi jam 2 pagi dan sisa nasinya masih keras. Coba dipikir lagi, ini sudah jam setengah 4, seharusnya mudah dicuci. Emang dasar gak punya niat.

Pergi memancing

Dini hari ini tidak biasanya ia sudah bangun dan bersiap dari pakaian yang terlihat. Ia pergi mancing katanya.

Saya yang sudah malas karena tidak ada nasi buat sarapan sambil berusaha membuat mie rebus, hanya menjawab sekilas apa adanya.

Pikiran saya semoga tidak benar. Pergi memancing jangan bilang bawa aset rumah, maksudnya kendaraan.

Dan benar saja, suara itu akhirnya berbunyi dan beranjak pergi. Saya harap tidak terjadi apa-apa dikemudian hari. Ia terlalu terlena dalam situasi sekarang.

..

Libur akhir pekan, saya pikir ia akan lebih banyak beraktivitas di rumah. Setidaknya membersihkan ruangan. Selain ia benar-benar istirahat, ia tidak melakukan apapun.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya