Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Pergi mancing


[Artikel 26#, kategori Amir] Tidak peduli apa yang akan dilakukannya. Hanya saja, jangan bawa aset rumah dalam aktivitas pribadi. Merasa berjasa dan selalu dibutuhkan, terkadang membuat takabur.

Dini hari seperti biasa terbangun. Hari ini kesiangan, sudah setengah 4. Meski sebelumnya sudah bangun jam 1. Karena masih ngantuk, tidur lagi.

Saat ingin sarapan, entahlah kenapa waktu sahur sekarang jadi kebiasaan buat sarapan, ada dia. Yang buat kesel adalah ingin sarapan, nasinya tidak ada. Rice cooker terbuka dengan isinya yang berada di wastafel pencucian.

Kenapa tidak memasak nasi?

Alasannya, karena ia makan tadi jam 2 pagi dan sisa nasinya masih keras. Coba dipikir lagi, ini sudah jam setengah 4, seharusnya mudah dicuci. Emang dasar gak punya niat.

Pergi memancing

Dini hari ini tidak biasanya ia sudah bangun dan bersiap dari pakaian yang terlihat. Ia pergi mancing katanya.

Saya yang sudah malas karena tidak ada nasi buat sarapan sambil berusaha membuat mie rebus, hanya menjawab sekilas apa adanya.

Pikiran saya semoga tidak benar. Pergi memancing jangan bilang bawa aset rumah, maksudnya kendaraan.

Dan benar saja, suara itu akhirnya berbunyi dan beranjak pergi. Saya harap tidak terjadi apa-apa dikemudian hari. Ia terlalu terlena dalam situasi sekarang.

..

Libur akhir pekan, saya pikir ia akan lebih banyak beraktivitas di rumah. Setidaknya membersihkan ruangan. Selain ia benar-benar istirahat, ia tidak melakukan apapun.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

Kembali ke Jogja: Pulang