Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Menjadi Kekasih yang Berlebihan


[Artikel 56#, kategori Pria Seksi] Hari ini dia sangat sibuk sekali. Pengen mengeluh dan memeluknya bahwa pangerannya merindukannya. Tapi, bukannya itu yang akhirnya kemarin-kemarin dia lebih galak darimu. Ah sudahlah, bersabar saja dan menyibukkan diri hari ini.

Mendapat cap kekasih berlebihan rasanya penuh perjuangan. Dianggap penuh curiga karena merasa tidak percaya. Yang ada, sikap amarah yang tak pernah reda.

Saya pernah beberapa kali berada di ujung tanduk. Oh tidak, bahkan sudah dilepaskan sampai terjatuh paling dalam. Namun entahlah, saya selalu terselamatkan. Saya menyukainya ketika ia datang menarik saya kembali. Apakah ini cerita dongeng?

Saya bersyukur masih berada di sampingnya.

Tidak baik berlebihan

Setiap orang memang dilahirkan berbeda untuk menunjukkan cara mencintai. Ada yang cuek, penuh kasih sayang, bersabar dan berlebihan seperti saya. Maklum, jatuh cinta bagi saya seperti mendapatkan durian runtuh. Selalu menggebu-gebu dan ingin selalu dekat.

Sayangnya, dia bukanlah wanita yang mengimbangi dan terus mengerti sikap berlebihan saya. Mungkin bila saya berada diposisinya saya eneg juga melihat kelakuan pasangannya.

Sikap berlebihan dalam menjalin hubungan memang tidak baik. Semua hal tentunya. Cobalah belajar dari kesalahan yang telah diperbuat. Jatuh cinta memang mudah, mempertahankannya yang susah. Prinsip itu yang harus diperhatikan.

Apalagi sudah terlalu dalam mencintai. Memang mau orang yang disayangi selalu disakiti? Apalagi tidak sadar diri jika selama ini melakukannya. Jangan sampai kesempatan yang terus diberi hanya jadi suara yang mudah pergi. Masuk kuping kanan, keluar kuping kiri.

...

Sepertinya dia sudah pulang. Perasaan saya sangat lega akhirnya. Mau gimana lagi, porsi kerjanya terlalu berlebihan. Sebagai orang yang tersayang, ketika hanya bisa membayangkan bagaimana ia berjuang, terkadang merasa gagal sebagai kekasih masa depan.

Sabar, tenang, lakukan aktivitas yang dapat memberi jalan sang waktu untuk terus berlalu. Terima kasih buat para wanita yang tetap bertahan dengan pasangannya. Saya merasakannya, kekasih berlebihan memang tidak mengasyikkan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh