Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Sabtu; Cucian


[Artikel 90#, kategori aktivitas] Hari ini saya lebih bersemangat menjalani aktivitas. Itu semua karena pekerjaan mengurusi blog dotsemarang sudah selesai, khususnya menulis. Sekarang sudah waktunya membereskan pakaian satu Minggu yang menumpuk. 

Apa yang paling menyenangkan saat beraktivitas? Menikmatinya, ya menikmatinya. Jangan berpikir itu sebuah beban. Jika tidak, semua yang dilakukan terasa berat dan tidak optimal.

Tiap Sabtu, aktivitas saya adalah mencuci pakaian secara manual. Saya jadi ingat beberapa tahun lalu ketika keadaannya baik-baik saja, cuci pakaian lebih sering memanfaatkan jasa laundry. Kini, tidak lagi.

Tips mencuci

Sebenarnya di rumah ini memiliki mesin cuci, entah kenapa malas digunakan dan lebih suka pakai tangan. Mesin cuci malah lebih sering dipakai hanya untuk mengeringkan saja. Biar hemat listrik sekalian.

Mencuci terdengar sederhana, tapi tidak demikian buat mereka yang tidak terbiasa. Saya bukan ahli, hanya melakukan rutinitas tiap akhir pekan.

Hal pertama yang dilakukan, tentu saja merendam pakaian setelah diberi sabun pencuci (Rinso). Setel waktu selama 30 menit dan bersabarlah dengan melakukan aktivitas lainnya.

Setelah tiba waktunya, kucek pakaian dan bilas dengan air bersih. Bagian ini harus bertenaga dan bersabar sambil menikmatinya. Kalau sedikit, kamu beruntung. Tapi kalau banyak, sebaiknya, jangan membiarkan pakaian lebih seminggu pokoknya.

Terakhir, masukkan ke dalam air yang sudah diberi pewangi pakaian setelah bilasan kedua. Dan tunggulah lagi hingga 30 menit. Ya, benar-benar bersabar untuk melakukannya.

Dirasa cukup, buang air pewangi tadi. Lalu, bawa pakaian ke mesin pencuci. Ya, saya tahu tidak semua memiliki. Kalau gitu langsung jemur saja. 

...

Saya tidak tahu bagaimana cara mencuci yang baik selain di laundry. Tapi dengan mencuci sendiri, saya sedikit berhemat keuangan saya yang sedang corat marit karena Corona.

Dan mencuci pakaian seperti belajar kesabaran dan mengorganisir setiap keadaan. Sekalian, belajar menjadi bapak rumah tangga bila di masa depan, saya benar-benar menikah.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

Kembali ke Jogja: Pulang