Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Tidak Ada Apa-apa


[Artikel 33#, kategori wanita] Lebih mudah memahami game, meski itu sulit, ketimbang wanita yang selalu berubah hanya hitungan jam. Bahkan semua hal yang dipikir kesenangan, kebahagiaan dan baik-baik saja, hanya sekejap saja telah berubah.

Hari ini bakal jadi awal ketakutakan dalam mengarungi kehidupan yang silih berganti layaknya siang dan malam. Andai bisa konsisten, itu tak masalah seperti bulan dan matahari yang menyinari dunia. Tapi, ini adalah tentang wanita.

Yang selalu mengatakan baik-baik saja atau tidak ada apa-apa. Perubahan drastis dari rasa bahagia, lalu diam tanpa kata ibarat ada hal besar yang disembunyikan.

Wanita selalu berpikir jauh ke depan. Melihat realita, seakan nyata meski ia tahu belum pernah melangkah sekalipun. Kadang itu baik, kadang pula menakutkan.

Sisi menakutkannya adalah ketika mereka mulai berpikir dengan logika. Seolah tahu yang terjadi di masa depan, bila itu buruk, ia akan mengambil langkah di awal agar semuanya tidak terjadi di masa depan.

Mereka benar, dan itu keyakinan yang sulit dirobohkan. Keputusannya memberi dampak baik baginya, tapi tidak dengan pria. Wanita menginginkan kebaikan bagi dirinya di masa depan, sedangkan pria di masa kini terpaksa menerima akibat dari hasil pikirannya yang tidak masuk akal.

...

Saya tidak tahu apakah bersikap keras mencari tahu atau menunggunya bicara. Saya adalah orang yang lebih senang berhadapan dengan tipe manusia yang terus terang. Tak masalah mereka memaki, membawa senjata atau tidak suka saat berhadapan.

Ya, itu lebih baik. Ketimbang diam-diam pergi, menyakiti atau menusuk dari belakang. Andai ini cerita komik, saya membayangkan apa yang terjadi pada saya hari ini.

Saya harap ketakutakan hari ini bukanlah awal dari sesuatu yang besar beberapa hari kemudian. Sungguh, saya hanya ingin hidup sederhana. Berbicara, bersenda gurau dan dimaki asal kamu bahagia.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh