Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Sulitnya Menjaga Mood Wanita


[Artikel 31#, kategori wanita] Pernah dengar istilah wanita itu menakutkan? Saat mereka (sebagian) bahagia, itu sangat menyenangkan. Sebaliknya ketika kesel, marah atau diam, mereka bukan lagi orang yang menyenangkan. Bukan hanya satu hari mereka dapat berubah, beberapa jam, hingga beberapa menit.

Dia memiliki senyum yang indah. Bibir yang manis dan aura positif yang mengitarinya. Pria yang jatuh cinta kepadanya sangat beruntung, apalagi bersanding dengannya.

Namun memilikinya memiliki konsekuensi. Dunia yang indah mengitarinya seperti siang dan malam. Hari ini kami bersenang-senang, tertawa, dan bergembira. Beberapa waktu kemudian, ia menghilang. Menyimpan kesal dan amarah karena hal sepele yang dianggapnya besar.

Ia berjanji, akan tidak mengulangi dan mencoba mengatur emosinya. Namun seperti api yang diberi minyak, setetes saja sudah langsung memetik panas yang tiada tara.

Saya berusaha tegar, sabar dan tabah. Ini adalah perjalanan. Langkah di masa depan yang dimulai hari ini. Anggap saja ia adalah wanita yang baru memasuki masa puber. Mengekspresikan diri dan tidak tahu harus melakukan apa.

Mungkin saja, ia begitu mencintai pasangannya. Hanya tidak mengerti bagaimana meluapkan perasaannya. Dia adalah gadis yang dicintai dan dihormati. Sungguh, ia mengingatkan saya pada anak kecil yang bermanja-manja saat berjumpa dengan ayahnya. Mungkin saja.

Sudah jadi rutinitas

Saya berharap dapat bertahan. Menahan diri dari perkataan yang tidak sengaja karena jengkel dibuatnya. Moodnya semakin susah dikendalikan. Kadang ia meninggalkan masalah di tengah percakapan. Mengunci diri (matikan internet) agar tidak dicari.

Saya yang merasakan terus pusing dibuatnya. Andai saya adalah dewa yang punya hati baja dan belas kasih, mungkin rutinitas saat ia kesal dan marah tidak jadi masalah. Saya hanya perlu fokus dengan yang lain agar tidak menjadi galau karenanya.

Saya tahu tidak sempurna. Begitu pun dia yang hanya seorang wanita. Kami terus belajar agar sama-sama saling terbiasa dan menerima sifat kekurangan.

Andai suatu hari tidak bersama, saya harap dia dapat menjaga perasaannya yang sering berubah-ubah. Saya bukan mengeluh karena lelah. Saya hanya berharap kegagalan yang saya dapatkan karena tidak mempertahankannya, tidak berulang kepada pria lainnya yang menemaninya.

Biarkan saya dicaci, dimarahi atau dikunci dalam keheningan. Asal dia masih di samping saya, saya rela menahan derita tersebut. Tidak ada yang indah selain cinta yang kekal. Tidak ada kisah bahagia bila kisah sedih tidak mampu dilewati.

*Gambar ilustrasi
...

Menjaga mood atau perasaan wanita benar-benar sangat sulit. Hari ini tertawa, besok mengeluh menderita. Satu jam tersenyum, beberapa jam berikutnya hilang karena cemberut.

Hanya bisa pasrah dan berharap segera kembali mood-nya. Semua akan indah pada waktunya. Semua akan pergi pada akhirnya. Saat masih ada kesempatan, paksalah diri untuk melakukan yang terbaik untuknya.

*Saya berharap bisa jadi sempurna sebagai pria.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Kembali ke Jogja: Pulang