Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Wanita Ibarat Sepatu di Toko Sepatu


[Artikel 48#, kategori pria 33 tahun] Saya menghentikan langkah kaki saya di depan toko sepatu saat sedang ingin mengambil gambar pameran komputer di mal. Sepasang sepatu menarik perhatian saya. Ibarat jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat mendekat, tangan saya menggapai barcode harga. Oh tidak, harganya bukan untuk calon pembeli seperti saya.

Cerita di atas hanyalah sebuah perbandingan tentang diri saya melihat wanita di umur sekarang yang bakal memasuki usia 34 tahun di tahun depan.

Wanita selalu menarik perhatian mata lelaki. Saya berharap jatuh cinta tanpa harus melihat embel-embel kapan serius melamar. Itu yang saya pikirkan sekarang.

Dulu (umur 28 ke bawah), saat tertarik dengan wanita dan bahkan jatuh cinta, tak ada pikiran untuk berpikir jauh ke depan untuk segera membina hubungan keluarga.

Jalanin aja dulu. Jatuh bangun dalam hubungan, saling marah-marahan, dan berakhir dalam pelukan manja saat duduk berdua di dalam bioskop atau pun kendaraan menerjang malam.

Sekarang?

Wanita seperti sepatu. Ingin jatuh cinta malah jadi ragu. Selalu melihat barcode harga, maksudnya jenjang pernikahan. Entah apakah ini karena sudah seharusnya menikah atau trauma kisah cinta di awal tahun 2019.

Bertemu dengan wanita, dan tertarik, saya hanya ingin bicara tentang kami berdua. Bukan tentang keluarga besar yang ingin dipersatukan.

Duduk dihadapan wanita, saya ingin mengobrol sambil mengajaknya meminum kopi. Menikmati kebersamaan dengan suasana hangat tanpa berpikir kapan datang ke rumah untuk berbicara pada orang tua si wanita.

Mendapatkan kontak wanita, saya ingin bercakap-cakap lewat pesan. Mengobrol panjang lebar dan saling mendukung serta mendengarkan curhat yang selama ini hanya dipendam dalam pikiran.

Saya ingin diperhatikan, sama seperti para wanita yang berharap demikian. Saya butuh kasih sayang, sama seperti wanita yang ingin selalu disayangi.

Tapi kini,

Itu tidak sederhana yang dapat dilakukan maupun diungkapkan. Seperti cerita sepatu yang saya temui dan menarik perhatian saya. Semenarik apapun sepatu tersebut, selalu ingin mengecek harga yang dipasang.

Bila cocok harganya, saya tentu akan membawanya setelah membayar. Namun bila tidak, saya hanya mampu memandangnya dan berharap suatu saat saya mendapatkannya.

...

Menyedihkan rasanya menjadi pria diumur sekarang seperti saya. Padahal, bila saya mengikuti banyak pria lain yang sukses muda dan kaya, saya dapat banyak membeli sepatu dan berhenti pada satu wanita yang paling berharga.

Ketika kamu melihat saya hari ini dan umurmu masih muda untuk terus merangkak menjadi pria yang luar biasa, bekerja keraslah. Jangan menunggu seperti saya, kecuali kamu adalah anak orang kaya atau pekerjaan yang datang melamarmu.

Bila saya adalah kegagalan, maka jadikanlah saya sebuah petunjuk atau pin yang menahan dirimu untuk tidak melakukan hal yang sama seperti saya. Berusahalah yang terbaik dan dapatkan wanitamu.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh