Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Susahnya Mengubah kebiasaan di Umur 30 tahun


[Artikel 34#, kategori pria 30 tahun] Menjadi pria lebih dewasa, bukan berarti tua, rasanya sangat menyenangkan. Terutama soal umur. Meski kadang-kadang ada pula yang belum. Sikap lebih bijaksana dalam melihat masalah atau memutuskan sesuatu. Akan tetapi?

Itu membawa juga sesuatu yang tidak kita sadari. Kebiasaan. Bisa prilaku, juga bisa hal lainnya. Makanya, sebelum sampai di sini (seperti saya atau pria 30 tahun lainnya), cobalah melakukan kebiasaan yang baik.

Bayangkan dirimu yang masih berumur 20 tahun hingga 28 tahun mengetahui informasi ini. Kalau saya, pasti akan melakukan hal terbaik direntang umur segitu dalam bersikap.

Meski hasilnya saat di umur 30 nanti jadi baik, informasi ini juga jadi bumerang rasanya. Masa muda (20-an) adalah waktunya bersenang-senang, mencoba sesuatu yang menantang tapi tetap dalam batas wajar.

Kebiasaan yang seperti candu

Saya melihat sekitar, orang-orang yang mulai berada disekitaran seperti saya. Tidak banyak, tapi sedikit contoh dari saya dan pengalaman ini, setidaknya berguna.

Kebiasaan seperti candu. Niat saja tidak cukup, hanya sebuah omongan yang terdengar di dalam pikiran. Hari ini mengatakan bisa, esok hari sebaliknya.

Kebiasaan yang dibawa dari umur 20 tahun seperti orang-orang yang sudah terbiasa merokok. Saya tahu orang yang tidak lepas karena rokok ini. Seperti itulah kebiasaan. Sangat sulit dan seolah terus diperjuangkan.

Kebiasaan bila positif tentu baik bagi orangnya. Namun tidak demikian bila itu sebaliknya. Dampaknya pada sekitar, sehari-hari dan pandangan masa depan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh