Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Jenjang Karir


[Artikel 7#, kategori hotel] Beberapa tahun belakangan saya sangat akrab dengan bagian pemasar hotel. Suatu pemandangan yang bagus untuk langkah ngeblog saya pikir waktu itu. Seiring waktu, saya sadar bahwa hubungan yang dijalin hanyalah sisi lain yang berguna untuk dunia pemasaran atau marketing saja.

Sebelum saya bisa masuk dalam dunia perhotelan lewat jalur blog, saya tak pernah memikirkan akan menjadikannya bukan sekedar sebuah konten, tapi hubungan akrab layaknya pertemanan.

Menikmati pemandangan kota dari ketinggian, makanan yang lezat-lezat atau diajak melihat ruangan kamar. Beberapa teman bloger malah ada yang menginap karena mendapatkan doorprize.

Kemewahan yang hanya dirasakan oleh para pemilik blog pada waktu itu. Dan dotsemarang adalah salah satu diantara para pemilik blog yang terlibat di Kota Semarang

Bukan sekedar konten

Saya tahu ini terdengar mudah dan membuat iri. Bila membandingkan dengan ulasan para pemilik blog lain, tulisan saya pastinya tidak ada apa-apanya. Terdengar merendah, tapi itulah kenyataannya.

Fokus saya memang konten, maka ajakan datang ke hotel dalam rangka kampanye promosi hingga launching, selalu saya sanggupi. Baik bersama sesama pemilik blog maupun rekan-rekan media.

Beberapa kali diundang, saya seperti tamu VIP. Dihormati dan dilayani yang tak mungkin saya dapatkan bila sekedar menginap. Dan paling penting adalah hubungan yang terjalin dari seseorang yang mengundang. Ya, bagian pemasar atau marketing.

Kami jadi akrab dan sering berbagi informasi yang tentunya dari hotel. Saya tak ragu merekomendasikan nama-nama pemilik blog di Semarang saat membutuhkan orang lebih banyak. Bantuan yang saya tawarkan lebih karena hubungan baik yang terjalin.

Jenjang karir 

Tahun 2019, bulan madu saya tentang menjadi tamu vip sudah berakhir. Beberapa orang yang sering mengundang sudah tidak bekerja di hotel lagi. Alias pindah. Ada yang cuma beda hotel tapi satu kota, ada juga yang pindah kota.

Ada perasaan menghilang tentunya. Namun yang paling berdampak adalah putusnya hubungan dari hotel karena orang berikutnya yang menggantikan terkadang tidak mengetahui bagaimana pentingnya bloger. Apa mungkin saya saja yang berpikir bloger itu penting?

Saya tahu setiap manusia memiliki sebuah langkah untuk menjadi lebih baik. Maka tak heran, salah satu alasan orang-orang yang pindah ke tempat yang lain (hotel juga) karena menginginkan jenjang karir yang lebih baik.

Apakah karena tawaran gaji yang lebih besar, tantangan yang sudah tidak menarik lagi, atau jabatan yang lebih tinggi. Saya mendoakan mereka agar sukses di tempat baru.

...

Menjadi tamu vip tentu menyenangkan. Tapi ketahuilah, beberapa kali datang saya tak pernah dibayar dalam bentuk rupiah. Jadi jangan berpikir bahwa mendapatkan undangan ke hotel akan menambah pundi-pundi sekedar akses pulsa internet sebulan. Apakah saya kecewa, tidak.

Hubungan yang terjalin baik adalah harga mahal yang saya bisa banggakan untuk memberikan nilai yang bisa saya dapatkan. Tentu itu dengan senang hati saya membawanya ke blog.

Ketika saya ingin bertemu salah satu orang hotel yang saya kenal, saya baru dikasih tahu bahwa ia sudah pindah. Di situ saya merasa kehilangan akses dan hubungan yang sangat penting. Dampaknya, tidak mungkin lagi saya akan datang sekedar mengejar konten.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Jalebi, Film India Tentang Indahnya Cinta Bila Bisa Melepaskannya