Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Podcast dotsemarang


[Artikel 107#, kategori dotsemarang] Salah satu alasan saya akhirnya mencoba mengikuti tren Podcast adalah file audio wawancara yang tersimpan di ponsel rupanya sangat banyak. Saya memulainya dengan cara membagikan file-file audio tersebut, apakah itu menarik?

dotsemarang merambah saluran audio, Podcast, tidak dengan seperti orang kebanyakan yang menggunakan alat-alat yang profesional atau khusus merekam. Saya hanya bermodal rekaman via ponsel.

Saya tahu bahwa mengemas konten dengan suara berarti menambah pekerjaan semakin banyak. Bukan saja harus bekerja keras, beban aktivitas untuk mengelolanya juga sangat banyak.

Lebih baik digunakan 

Saya memiliki banyak file rekaman saat menghadiri sebuah acara. Rekaman tersebut diambil pada saat diskusi, talkshow hingga saat wawancara. Tanpa sadar, rekaman audio itu menumpuk. Dan besaran filenya hampir 2GB.

Ketimbang dibuang begitu saja (hapus), mengapa tidak digunakan saja saat bumingnya orang-orang mendengarkan Podcast akhir-akhir ini.

Aplikasi Anchor

Saat itu juga, saya menemukan aplikasi Anchor yang bisa diunduh lewat Play Store. Kesederhanaan adalah bagaimana akhirnya saya bertahan untuk mencoba aplikasi tersebut.

Beberapa fitur menarik juga mencuri perhatian saya. Seperti fitur tambahan audio yang dapat dikolaborasikan. Dan yang paling penting, Anchor menerima file sudah jadi tanpa harus membuat yang baru.

Memang fitur merekam langsung tersedia di aplikasi, tapi saat ini Saya belum berminat. Masih mencoba-coba dulu. Silahkan kunjungi halaman Podcast dotsemarang di sini.

Distribusi Podcast

Baru dua konten yang saya bagikan di Anchor. Yang menarik dari pengalaman menggunakan aplikasi ini adalah konten audio, salah satunya di distribusikan ke platform lainnya.

File audio dotsemarang oleh Anchor di distribusikan ke beberapa kanal seperti
Entah gimana maksudnya Anchor melakukan pendistribusian ke beberapa platform. Tapi saya senang dengan kemampuan tersebut. Dan ini juga menambah semangat saya untuk kembali mengupload file audio lainnya.

Fitur embed atau tanam

Dari sekian pengalaman membuat Podcast ini, yang paling saya suka adalah fitur Anchor yang dapat disematkan. Jadi file rekaman yang sudah diupload ke Anchor, bisa ditanam atau embed di blog.

Sebagai pendukung konten di halaman blog, cara kerjanya sama seperti saat menaruh video Youtube ke blog. Fitur ini memperkaya konten dari blog dotsemarang dan sebagai pelengkap informasi tentunya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh