Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pewe Dibalik Layar


[Artikel 105#, kategori dotsemarang] Pagi ini datang tawaran untuk mengisi acara di stasiun televisi lokal Semarang. Itu adalah impian, berkah, sebuah nilai dalam karir, sekaligus personal branding bagi orang yang ingin melebarkan eksistensi dan juga niat baik untuk berbagi. Tapi saya menolaknya.

Saya bukannya sombong atau bersikap sok keren. Hanya saja masa saya untuk seperti itu sudah lewat. Biarkan yang lebih segar dan menarik untuk tampil. Saya meyakinkan diri kepada seseorang yang mengajak tersebut bahwa saya sudah usang.

Senang dibalik layar saja

Dotsemarang bukanlah nama kemarin sore yang berdiri meramaikan jagat dunia perblogeran tanah air. Sudah 9 tahun sejak nama ini dikenalkan tahun 2010.

Dalam perjalanannya, semua sudah dilakukan. Dan ini alasan saya untuk tidak lagi terlibat di depan layar. Saya hanya ingin berkontribusi meski masih banyak orang tidak mengenal nama dotsemarang. Apalagi nama saya.

Pilih yang lebih segar

Jika bicara konten tentang blog, saya selalu merekomendasikan komunitas bloger perempuan Semarang. Mereka bukan hanya lebih segar dari sisi penampilan, tapi dalam memproduksi konten, mereka juga tak kalah jago. Bahkan lebih menarik.

Dari sisi lain, perempuan dengan aktivitas ngeblog dan mengurusi rumah tangga juga lebih menginspirasi. Jangkauan mereka pun tak kalah dengan Youtuber maupun selebgram. Bloger sekarang memang hadir dengan paket komplit.

Sebut saja profesi ini dengan sebutan konten Kreator yang begitu populer dua tahun terakhir ini. 

..

Saya minta maaf atas penolakan tersebut. Saya hanya bertahan pada sisi kenyamanan saja saat ini. Semoga ini dipahami. Masih banyak bloger di Semarang yang jauh lebih menarik ketimbang saya sebagai pemilik blog dotsemarang.

Jika sekedar ngopi-ngopi, saya malah lebih senang diundang untuk ini. Apalagi perempuan, saya lebih suka berbeda lawan jenis saat bicara ketimbang berduaan dengan pria dalam satu tempat nongkrong.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh