Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Penghuni Baru


[Artikel 4#, kategori rumah] Saya jadi dejavu ketika keadaan yang pernah saya alami, saat memutuskan tinggal di Semarang, kini terjadi pada seseorang yang keadaannya sama seperti saya. Bedanya, ia adalah perempuan. Apakah ini berarti ada kesegaran di padang pasir?

Beberapa hari setelah Idul Adha, sosok baru yang sebelumnya sudah datang ke Semarang ini akhirnya benar-benar tinggal di rumah.

Dari sisi penghuni, tentu ini bagus seharusnya. Rumah tidak melulu hanya didominasi penghuni lama yang salah satunya ada saya di sana.

Apalagi penghuni baru ini bagian dari keluarga si pemilik rumah. Menerima saja jadinya, tanpa pikir panjang karena keputusan juga bukan saya yang pegang.

Dejavu

Bila saya ibaratkan cerita dalam komik online sebagai tokoh pria, maka kali ini kebalikannya. Penghuni baru ini adalah tokoh perempuannya.

Akhir-akhir ini memang saya lebih menyukai komik ketimbang drama Korea. Jadi jangan heran, saya menyambungkan cerita ini ke sana (komik).

Keadannya hampir mirip. Datang ke Semarang dengan tujuan pendidikan. Masih semangat 45 dan biasanya dalam benak pikiran, ada misi untuk membanggakan orang tua dan orang-orang yang mendorong untuk lebih tinggi dalam bermimpi.

Saya tahu itu, karena mengalaminya. Bila saya adalah tokoh gagal, saya berharap dia tidak seperti saya. Meratapi nasib selalu dengan tulisan.

*Selamat datang penghuni baru. Semoga kita semua jadi akrab di masa depan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh