Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
2 komentar

Pekan Pertama Liga Inggris, Kampanye Sukses Manchester United Sebagai Calon Juara


Meski tidak terlalu mengikut laga pramusim, saya pasti akan selalu mendukung tim. Dan tiba waktunya Liga Inggris musim 2019/2020 dimulai, meski bukan tolak ukur sebenarnya, saya optimis bila Manchester United menang, maka mengejar tangga juara layak harusnya dapat dilakukan.

Fokus saya memang teralihkan pada Real Madrid, khususnya kedatangan Kubo. Manchester United yang musim ini mendatangkan 3 pemain tak begitu menarik, meski ada salah satu bek termahal Liga Inggris yang datang menjelang kompetisi liga dimulai.

Langsung diturunkan

Ketiganya, James, Bissaka dan Maguire, langsung dimasukkan dalam daftar line up utama saat berhadapan dengan Chelsea Minggu malam (11/8) di Old Trafford pada pekan pertama.

Meski harus bekerja keras menyaksikan pertandingan melalui streaming, pengaruh kecepatan koneksi membuat ribet, melihat ketiganya bermain dalam satu tim sudah termasuk baik.

Kemenangan 4-0 tanpa kebobolan merupakan raihan positif, apalagi melawan salah satu 5 besar klub Liga Ingggris.

Kampanye awal sebagai calon juara

Perjalanan memang masih panjang dan tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Namun bila bicara sebuah pencapaian di awal, ini adalah sebuah peringatan bagaimana pekan pertama dapat dilalui dengan sangat baik.

Skor besar, permainan serangan balik cepat, tanpa kebobolan, dan mengalahkan tim besar. Pemain baru main semua, dan bahkan mencetak gol. Semuanya saya pikirkan dalam sisi pemasaran bukan sebagai pengamat bola.

Saya tahu, bila bicara sebagai pengamat, tentu saja permainan belumlah sesuai harapan dari jumlah gol yang dihasilkan. Apalagi babak pertama, pemain Chelsea hanya kurang beruntung karena bola dua kali kena tiang.

...

Pertandingan pekan kedua, tim akan berhadapan dengan Wolves pada hari Selasa, 20 Agustus. Salah satu televisi yang mengambil siaran Liga Inggris, TVRI bakal menyiarkan pertandingan ini yang akan dimulai dari jam 2 dini hari.

Di atas kertas, seharusnya tim memenangkan pertandingan. Namun siapa tahu bagaimana perjualangan Wolves nantinya bisa saja merepotkan.

Sebagai penggemar tentu berharap 3 poin.

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Baca selengkapnya