[Artikel 15#, kategori sepeda] Apes! Suasana yang dibangun awalnya menyenangkan mendadak tidak karuan. Minggu siang (25/8) rencana datang ke sebuah acara karena diundang hadir terancam gagal. Duh, gimana ini? Kekhawatiran terbesar ada pada dompet sebenarnya.
Ya, benar saja. Kota Lama yang ingin di datangi sebenarnya sudah dekat. Tapi ada perasaan tidak enak saat berkendara dengan sepeda. Ban belakang kok terasa aneh. Sempat berhenti untuk mengecek, tapi tak peduli karena dirasa tak ada masalah.
Akhirnya kerusakan sangat terlihat pada ban belakang. Pantes saja terasa aneh dengan jalanan. Ternyata ban terkelupas. Pelek seperti disasat pisau. Rem belakang ikut rusak karena sasatan pelek terkena saat dipaksa jalan.
Berhemat, lupakan
Saya memutar stang sepeda dan kembali ke rumah (Jaraknya lumayan jauh sudah). Di sana ada bengkel yang biasa tempat memperbaiki sepeda saya. Perjalanan tidak menyenangkan karena ban terasa berat dan berbunyi suara yang membuat malu.
Saat tiba di bengkel, si Mas yang punya rambut panjang melihat ban yang bermasalah. Duh, saya berpikir ini bakal banyak memakai uang kali ini. Padahal saya berniat menyimpan atau berhemat.
Setelah dilihat-lihat, si Mas tersebut memberi detail jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk membeli ban luar, dan pelek. Sekitar 150 ribu. Baiklah, ada uang segitu tapi saya bayar besok.
Pilih istirahat di rumah atau lanjut pergi meski terlambat
Jam sudah sangat telat untuk datang. Tapi saya tidak enak hati karena sudah disuruh datang. Apalagi tidak selalu ada kesempatan baik untuk memulai hubungan di masa depan.
Meski hanya ucapan terima kasih setelah datang, nilai keberadaan saya di mata orang-orang adalah bagaimana saya menghargai ajakan mereka.
Saya akhirnya memilih datang dengan Gojek. Sesampainya di sana, sudah banyak mahasiswa dan orang-orang yang tergabung dalam duta wisata Kota Lama mengajari membuat wayang Suket.
Menyenangkan melihat aktivitas mereka. Acara ternyata dibuat oleh Mahasiswa yang tergabung dalam satu organisasi yang diikuti lebih 20 kampus. Satu kampus ada yang mengirimkan 1 orang hingga 3 orang.
Saya sempat mewancarai salah satu mahasiswa yang ternyata acara ini menjadikan Semarang menjadi tuan rumah. Maka tak heran, salah satu kegiatannya untuk mengenalkan Semarang dilakukan dengan aktivitas seperti ini.
Saat orang-orang masih sibuk dengan aktivitas membuat wayang, saya tertarik beberapa orang yang berkumpul di Taman Srigunting. Komunitas TikTok Semarang? Menarik. Tidak sia-sia datang kalau begitu.
...
Hikmahnya adalah saya mendapatkan dua konten menarik yang awalnya cuma satu acara yang ingin saya jadikan konten di blog dotsemarang. Berpikir menderita hari itu dan bagaimana kehilangan uang karena kejadian sepeda, memang tak terelakkan. Pasrah.
Ternyata saat sepeda saya selesai hari ini (2 hari), uang yang dikeluarkan melebihi apa yang diberitahukan sebelumnya. Nasib, dan saya kehabisan uang sekarang.
Saat menjadi bloger, konten adalah cara menikmati menjadi manusia yang selalu terasa lebih hidup. Bertemu banyak orang baru, silaturahmi, mendadak melihat sesuatu yang tidak diprediksi dan akhirnya menyenangkan perasaan.
Namun saat kembali menjadi manusia, isi dompet benar-benar terkuras. Hanya ada sisa untuk sekali main futsal minggu ini dan entah bagaimana nasib kucing selanjutnya.
*Salahkan nasib saya yang tidak menarik kali ini
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar