Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Agustus 2019, Melepaskan


Akhirnya saya menuntaskan masalah saya tentang hubungan asmara yang dimulai dari awal tahun. Kebahagiaan yang selalu dinanti berbuah rasa sedih dalam perjalanannya. Namun kini, semua sudah tuntas dengan cerita bahagia. 

Saya senang bahwa hubungan ini tidak mengulangi kisah-kisah masa lalu. Komunikasi terhenti, hubungan jadi buruk dan menghilang tanpa kabar. Dan banyak lagi.

Melepaskan itu indah

Saya jadi ingat film India yang judulnya 'Jalebi' bagaimana hubungan yang indah dijalin, mulai dari pertemanan, jatuh cinta dan akhirnya menikah. 

Pemeran utamanya di sini adalah perempuan. Ketika hubungan berjalan dengan indah, ia harus menerima kenyataan bahwa pernikahannya gagal. Dalam perjalanannya, kata melepaskan adalah kunci dari kegalauan yang melandanya.

Ya, saya mendapatkan kesempatan itu untuk memperbaiki hubungan sebagai manusia. Ya, kami baik-baik saja. Berkomunikasi seperti biasa, bercerita tanpa sekat dan lainnya selama bulan Juli.

Balikan?

Ketika komunikasi kami kembali lancar, harapan untuk balikan selalu datang. Sayangnya, cerita seperti itu hanya ada di film-film saja.

Saat berusaha berbicara itu, kata 'menikah' selalu diutamakan. Saya disuruh segera melamarnya ketimbang buang-buang waktu untuk berpacaran nggak jelas.

Menikah adalah impian semua pria dan wanita. Saya pun demikian. Tapi entah kenapa dalam perjalanan hubungan kami, saya yang sering diputusin, tidak melihat hubungan ini akan baik bila sudah dibungkus dalam mahligai pernikahan.

Saya bukan takut mengambil keputusan. Hanya saja takut bahwa kebahagiaan yang diimpikan wanita saya itu kandas di jalan. Kasian dia yang sudah memiliki impian begitu besar tentang menikah harus gagal sebelum perjalanan panjang.

Lembaran baru

Awal bulan ini, semua masalah yang tuntas membuat saya memiliki harapan untuk membuka lembaran baru. Karena balikan dengan syarat suruh melamar, saya melepaskannya.

Mungkin dia memang harus bersama pria yang sangat siap. Baik secara materi, perasaan dan dewasa dalam sikap. 

Ketika tulisan ini sudah saya pikirkan beberapa minggu, saat menulis ini di awal bulan, rupanya saya sedang kelelahan.

Saya tidak menyangka bahwa pilek menyerang saya di bulan Agustus. Apakah terlalu banyak aktivitas? Semoga ini hanya berlangsung sehari saja.

...

Terima kasih Juli, saya dapat berbaikan dengannya dan diri saya. Diri saya dimasa lalu selalu meninggalkan kesan buruk dengan orang-orang yang saya cintai lalu pergi begitu saja.

Selamat datang bulan Agustus, saya harap bulan ini lebih bersemangat dan selalu diberi kesehatan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh