Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Gagal Lolos Semifinal Liga Champions 2019


[Artikel 82#, kategori MU] Sangat tidak nyaman menulis akhir-akhir ini, terutama Manchester United. Kekalahan demi kekalahan mengubur semua impian kala Ole resmi menjadi pelatih. Apakah yang terjadi pada tim? Bertandang ke markas Barcelona, tim diajarin bermain seperti apa mental juara.

Rabu dini hari (17/4), semua berpikir ada harapan dapat membalikkan skor seperti yang terjadi melawan PSG. Nyatanya malah dibantai dengan skor  3-0. Messi dua gol dan satunya Coutinho.

De Gea paling disorot kali ini karena gol kedua Messi sangat mudah ditangkap tapi gagal dalam pelukan. Bola terus meluncur ke arah gawang.

Mari intip videonya saja berikut ini. Saya gagal membuat live tweet setelah Messi mencetak gol pertamanya.


Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh