[Artikel 47#, kategori pria seksi] Betapa buruknya kualitas seorang pria yang tidak dapat membuat wanitanya bertahan. Wanita tidak pernah salah. Bila sekali, dua kali dan hingga tiga kali, tetap pria yang salah. Atau memang kualitas wanitanya yang salah?
Saya pikir saya adalah pria paling buruk di dunia karena membuat wanitanya berani memutuskan hubungan sampai tiga kali. Dan yang terakhir ini, benar-benar berakhir. Entah ada apa dengan diri saya. Ini dosa masa lalu atau ini memang takdir saya.
Seperti statistik dalam sepak bola
Saya menulis di sini sebagai pria seksi. Kategori pria yang digambarkan sebagai pria kurang percaya diri namun punya hati baik. Pokoknya, dia pemalu dan ia harus disalahkan.
Memiliki hubungan dengan wanita adalah kebahagiaan tentunya. Jatuh cinta, bertemu dan berbicara tentang apa saja. Setiap hari rasanya jatuh cinta.
Seiring waktu, semua mendadak berubah. Wanita yang dicintainya seolah plin-plan. Si pria seksi ini sudah mengikuti semuanya, termasuk menuruti dan tunduk kepadanya. *kalau bukan pria seksi, gak akan tunduk!
Pada akhirnya, hubungan mereka berakhir. Pria seksi ini untuk ketiga kalinya dalam rentan 3 bulan diputusin. Apakah ini statistik dalam pertandingan sepak bola? Mungkin saja.
Tidak ada kata permintaan maaf
Si pria seksi pernah berjanji dalam permintaan maaf keduanya, maksudnya balikan. Bila kembali hubungannya tidak baik alias putus, ia akan benar-benar pergi. Tidak menganggunya atau melakukan keburukan.
Ia sadar, wanitanya memiliki tampilan good looking dan idola banyak pria. Maka tak heran, sikapnya terus berubah pada si pria seksi. Semakin lama, ia menunjukkan dirinya sebenarnya.
Dan putus ketiga kalinya, si pria seksi yang menepati janjinya berharap diakhir keputusan si wanita yang memutuskannya, si kekasihnya meminta maaf.
Tak ada satupun kalimat keluar dari keputusan tersebut. Orang yang pintar seperti dia, apakah susahnya meminta maaf atas perbuatannya yang dilakukan!
Apakah saya manusia?
3 bulan berpacaran, 3 kali diputusin, semuanya lewat chat via aplikasi. Mereka memang sudah sering bertemu, berkencan, jalan dan sebagainya.
Tiga kali putus dengan kalimat putus dari chat, membuat si pria seksi benar-benar sedih. Apakah dirinya manusia atau bukan?
Mengapa tidak bertemu dan membicarakan secara tatap muka. Toh satu kota dan kini, berbeda kota, masih bisa menunggu. Dunia begitu kejamkah, atau si wanitanya?
Tidak ingin pacaran lagi
Semenjak keinginan si wanita untuk memastikan hubungannya lewat ajakan menikah, sikap si wanita memang berubah drastis. Keinginannya menikah adalah landasan utama mengapa si pria seksi akhirnya ditinggalkan.
Padahal sebelum putus ketiga, ia disuruh bersabar untuk tidak menghubunginya dan menunggunya saat pulang dari Kota sebelah.
Namun belum genap seminggu, chatnya langsung datang dengan keputusan minta putus. Bahkan si wanita sampai menyebut dirinya tidak akan cari pacar lagi. Mungkin mau langsung nikah saja.
Bila sebelumnya berharap bahwa si wanita saat mengakhiri hubungan akan meminta maaf karena sudah merusak hubungan yang dijaga si pria seksi, ternyata diakhir chat, si pria seksi disuruh hapus semua foto kenangan mereka. Cuma itu, dan berakhir sudah.
...
Kembali ke diri saya sebenarnya. Saya tidak ingin ini terjadi pada diri kita. Ketika kamu memang sudah tidak menyukai pasanganmu, cobalah mengambil sikap dengan berbicara terlebih dahulu.
Perlakukan ia layaknya manusia, bukan robot yang tinggal dikirimin pesan lalu kamu lega. Dan jangan lupa, bagaimana berkorbannya ia menjaga hubungan dan kamu pergi begitu saja dan meninggalkannya tanpa..
Kata 'MAAF'!
Mau salah atau tidak, karena kamu yang memutuskan, sebaiknya katakan. Supaya rasa kesalnya si pasangan yang kamu putuskan, tidak menjadi doa yang menyesatkan.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar