Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Menyalahkan Wanita Sama Saja Bunuh Diri


[Artikel 23#, kategori wanita] Pernah dengar lagu wanita ingin dimengerti dari Ada Band? Saya memikirkan itu saat menulis ini. Ternyata begini rasanya jika memiliki pasangan saat terjadi debat, ia tidak akan merasa salah. Meski kesalahannya di depan mata. 

Sudah banyak saya mendengar tentang wanita tidak pernah salah. Baik dari lagu, maupun konten lainnya seperti tulisan maupun video. Merasakan langsung membuat saya memiliki pengalaman di sini.

Istilah bunuh diri di atas bukan berarti tentang sesuatu yang keji. Itu hanya istilah saja. Saat saya mencoba berpikir logika untuk membenarkan keadaan kepada wanita, di sana keadaan berbalik dan menampar muka.

Semua arah pembicaraan kembali kepada saya. Apa yang disalahkan, kembali saya yang harus minta maaf. Semua salah saya dan salah saya adalah mutlak dimatanya.

Postingan ini bukan untuk memberi solusi dan bagaimana caranya meladeni wanita. Saya cuma curhat saja. Wanita mengerikan ketika disalahkan.
Ketika kamu merasakan hal sama dengan saya, sebaiknya sudahi saja tuduhan maupun pembelaan agar dia merasakan salah. Itu percuma. Yang ada hubungan semakin runcing yang memancing kata putus.

Ingat masa lalu dan masa indah saat berdua ketika berakhir dengan debat. Memutuskan mudah, meninggalkan lebih mudah, tapi membangun hubungan yang sudah, itu susah.

Gambar : Ilustrasi

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh