Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

1 Tahun dari Sekarang


Ketika diberitahu soal waktu 1 tahun dari sekarang, sepertinya saya harus sudah ancang-ancang dari sekarang. Setahun itu sangat cepat menurut saya. Dan saya berharap tidak terlambat karenanya.

Kalimat ini diutarakan dari salah satu adik pemilik rumah yang berencana melanjutkan kuliah. Semacam S2 bahasanya. Keputusan yang tidak mudah namun pilihan untuk lebih baik.

Apa yang terjadi setahun kemudian?

Pastinya saya tidak tahu. Namun buat saya di masa depan saat membaca ini kelak, saya sedang menulis setelah isya di depan laptop dengan lampu meja belajar yang menyala.

Semoga saat membaca ini, saya tidak melakukan hal yang sama seperti saat tulisan ini jadi. Apakah saya masih berada di Semarang atau sedang ada acara di luar kota? Entahlah.

Yang saya pikirkan

Saya berharap punya tabungan dan kalau bisa, menikah tahun depan. Soal tabungan tentu saja harap-harap cemas karena memilih profesi sebagai bloger (tanpa adsen), tidak mudah memiliki penghasilan tetap.

Sedangkan menikah, sudah seharusnya dengan umur tahun depan yang bakal menginjak 34 tahun. Di umur segitu, sudah sulit rasanya memilih. Syukur ada yang mau dan itu sesuai kriteria.

Dan juga, saya harap masih bertahan di Semarang. Kalau bisa punya rumah sendiri meski kecil atau kontrak kalau terpaksa nyicil. Selama ini selalu mengurusin rumah keluarga dan tentu tidak mungkin selamanya berada di sana.

...

Satu tahun dari sekarang, saya berharap memiliki kekuatan. Kekuatan finansial, kekuatan menjaga kondisi tubuh agar terus sehat, kekuatan mengatur keuangan dan kekuatan dalam hubungan asmara.

Selamat datang di halaman ini buat diri saya di masa depan (1 tahun kemudian).

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh