Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Halo April 2020


[Artikel #70, kategori catatan]  Semenjak awal tahun 2020, baru kali ini saya menyapa nama bulan. Entah kenapa April yang akhirnya jari jemari ini berlabuh di sana. Menyebut bulan keempat ini, mengingatkan saya pada nama perempuan. 

Rabu pagi, 1 April 2020, cuacanya sangat cerah di Ibu Kota Jawa Tengah kali ini. Rencananya pagi hari saya ingin bersepeda. Namun karena perut mendadak lapar, saya batalin.

Saya ingin segera menyapa April sebenarnya. Berbicara kepadanya dan mengajaknya mendengarkan keluh kesah saya. Lihat dompet saya kosong melompong.

Tidak ada pemasukan

Corona adalah satu-satunya penyebab pendapatan saya mendadak seret. Meski begitu, saya belajar dari sini bahwa saya tidak dapat mengandalkan dotsemarang dikala online dari sisi pemasukan.

Saya tertampar kenyataan karena tidak adanya pemasukan. Berpikir dotsemarang adalah perusahaan, mungkin sedang berada di titik bawah. Saya harus belajar hari ini.

Memang perasaan saya sedikit tenang karena bisa dituangkan dalam tulisan. Tapi kehidupan sehari-hari, perlu juga disambungkan. Saya tidak ingin begitu mengeluh. Karena saya tahu, ada yang hidupnya dari saya lebih susah.

Kenyataan lainnya, keluarga mulai bergantung pada pendapatan yang dihasilkan anak-anaknya. Saya di sini benar-benar gagal menjadi pria yang katanya sayang keluarga.

Tidak tahu harus berkata apa

Hari-hari yang saya lewati akhir-akhir ini lebih menyenangkan. Dia bukan sekedar menjadi kekasih, tapi juga teman yang punya cinta kasih. Kehidupan tahun ini rasanya masih ada harapan melihat diri saya tetap bertahan.

Ketika tiba waktunya menyapa lewat si April  lewat kata-kata, perasaan saya mendadak tersentak. Kejadian kembali berulang. Sebuah harapan yang diangkat tinggi-tinggi sesama anggota keluarga mendadak membuat sedih.

Mau marah, rasanya percuma. Bersedih, hanya itu yang bisa dilakukan. Tidak tahu lagi harus berkata apa. Saya cemburu dengan kisah pria sukses yang didukung keluarganya. Harapan itu seperti hanya mimpi di siang bolong.

...

Hari ini, akhirnya saya merasakan ayam goreng setelah semingguan hanya memakan telur rebus. Terkadang mie rebus yang dimasak hanya lewat air panas listrik. Kompor gas sedang habis. Benar-benar tantangan yang dihadapi semenjak wabah virus Corona masuk ke Indonesia.

April, saya berharap banyak kali ini. Lebih dari April sebelumnya. Bila kamu ingin mengatakan saya menyedihkan, biarlah. Toh, April akan membuka lembaran barunya. Semoga ada kisah bahagia untuk diceritakan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh