Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Saya Menyukai April Tahun Ini!


[Artikel 74#, kategori aktivitas] Hujan menjadi warna tersendiri mengawali awal bulan April dengan penuh rasa bahagia yang saya alami. Dua tim favorit, Real Madrid dan Manchester United menang semua di liga domestik. Dan yang paling membuat saya menyukai hari ini adalah ikut hadir disebuah acara.

Lagi, Jakarta saya bandingkan dengan Semarang. Kali ini tentang acara yang sedang saya hadiri di Java Mall yang sudah berlangsung dari kemarin hingga hari ini (31 Maret -1 April). 

Saya ikut acaranya di hari terakhir, hari ini yang bertepatan dengan hari Minggu (1/4). Ini bukan acara bloger atau komunitas. Namun konferensi pers untuk acara yang sedang berlangsung, yaitu Happy Day with Pegadaian Literation Fair 2018 untuk Semarang.

Untuk diketahui, acara ini dilaksanakan di 19 kota dan tentu saya menyukai acara ini yang memasukkan kota Semarang dalam pelaksanaannya.

Kembali ke soal Jakarta yang saya bandingkan sebelumnya. Hari pertama acara ini berlangsung, timeline bergemuruh dengan tebaran hashtag acara Pegadaian ini. Akun-akunnya mudah ketebak, semua orang-orang yang dikenali dengan label bloger.

Entah sejak kapan, influencer dipegang oleh bloger yang sebenarnya memiliki pekerjaan utama dengan menulis blog saja. Mereka selalu hadir di setiap acara yang berhubungan dengan tempat-tempat keramaian atau undangan.

Semarang? Tidak ada. Jika ada, maka koreksi saya karena saya benar-benar tidak tahu. Rasa penasaran ini saya tanyakan kepada salah satu orang dari Pegadaian Semarang. Semua kembali kepada pihak penyelenggaranya, tentu ini saya mengerti maksudnya.

Mungkin inilah yang membedakan beberapa kota di Indonesia ketika melakukan strategi kampanye promosi sebuah acara. Ada yang melibatkan bloger sebagai influencer, namun ada juga yang memanfaatkan promosi tradisional yang sudah biasa dilakukan.

Saya tak menyebut bahwa Semarang kalah kelas dengan Jakarta. Bukan ini yang ingin saya utarakan. Namun maksud saya adalah bloger di kota Semarang sangat banyak dan potensinya tak kalah dengan Jakarta. 

Persoalannya hanya soal siapa penyambung antara pihak acara dan influencer. Saya sendiri berada dibanyak kaki. Kadang menjadi influencer yang berasal dari bloger, dan kadang ikut nongkrong bersama wartawan tiap sesi konferensi pers.

Apakah ini berarti dotsemarang memiliki pengaruh ? Mungkin saja. Itu bukan karena tulisan saya lebih baik dengan yang lain atau pengaruh di media sosial dotsemarang sangat besar. Tidak-tidak. Itu lebih karena saya pemain lama saja dan dikenal. Tidak mudah berada diantara wartawan bila tidak memiliki jam terbang bersama mereka.

Rencananya tulisan ini mau dibuat pendek, kok malah panjang gini.

...

Rasa lelah mengayuh pedal sepeda untuk menuju lokasi acara hingga pulang rasanya terbayar, terutama bisa silaturahmi dengan awak media yang lama tidak berjumpa.

Untuk sisi acara, seperti saya bilang tadi. Saya menyukai ketika kota ini terlibat didalamnya, apalagi Pegadaian merayakan dalam rangka ulang tahun yang ke-117 tahun. Bocoran acaranya nanti saya taruh di blog dotsemarang.

Dengan mengawali bulan ini dengan sebuah aktivitas, saya berharap semakin produktif dan terus diberi kesehatan. Semakin produktif tentu membuat bahagia, namun sisi lainnya membuat derita juga. Banyak artikel tertahan dan bila dibiarkan akan menjadi sampah yang tak tersentuh.

*Terima kasih April

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh